JAKARTA (wartadigital.id) – Sekretariat TKN PSL (Tim Koordinasi Nasional Penanganan Sampah Laut) mengadakan acara sosialisasi program pilot activity pengelolaan sampah mandiri di Labuan Bajo, Rabu (24/2/2021). yang dimulai sejak Agustus 2020. Kegiatan sosialisasi ini dibuka dengan penyerahterimaan tempat sampah dan Unit Pengelolaan Sampah (UPS) secara simbolis oleh Novrizal Tahar selaku Direktur Pengelolaan Sampah, PSLB3, KLHK sekaligus Sekretaris I Tim Pelaksana RAN PSL (Rencana Aksi Nasional Pengelolaan Sampah Laut) kepada Kepala Desa Gorontalo, Labuan Bajo. “Aktivitas ini dapat dilihat sebagai sebuah manifestasi dari kepedulian terhadap permasalahan sampah dan instrumen peningkatan kesadaran dari berbagai stakeholder terhadap usaha pengelolaan sampah, terutama sampah yang bersumber dari darat”, ujar Novrizal.
Kegiatan pilot activity ini dilaksanakan dalam rangka melaksanakan Strategi I dan II RAN PSL sebagaimana tertuang pada Perpres No. 83 Tahun 2018. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan dapat membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah, dan memaksimalkan peran serta para pemangku kepentingan dalam pengelolaan dan penanganan sampah.
Menanggapi kegiatan Sekretariat TKN PSL, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kementerian Koordinasi Bidang Maritim dan Investasi, Bapak Rofi Alhanif mengatakan sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas Indonesia, Labuan Bajo menjadi daerah yang cukup strategis bagi perkembangan pariwisata Indonesia. “Memang ini adalah tugas bersama bagi kita untuk menjaga kondisi dan keberlangsungan ekosistem pantai dan laut di Indonesia, terutama Labuan Bajo. Karena itu kami dari Kemenkomarves tentunya sangat mengapresiasi Sekretariat TKN PSL serta kegiatan yang dilakukannya ini, kami ke depannya tentu akan terus mendukung dan berharap agar kegiatan seperti ini bisa terus dilakukan di masa mendatang,” katanya.
Dukungan terhadap kegiatan Sekretariat TKN PSL tidak hanya datang dari pemerintah Indonesia, organisasi internasional PBB (Perserikatan Bangsa Bangsa) juga turut mengapresiasi langkah ini, yang dikemukakan melalui pernyataan dari Natural Resource and Climate Governance Adviser UNDP (United Nation Development Programme) Indonesia Dr Abdul Wahib Situmorang.
Menurutnya kegiatan ini merupakan bukti nyata dari usaha pemerintah Indonesia dalam hal ini Sekretariat TKN PSL untuk mewujudkan Perpres Nomor 83 Tahun 2018. UNDP juga telah bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk mengembangkan strategi ekonomi sirkuler nasional. “Kita tahu bahwa ekonomi sirkuler memiliki banyak manfaat, dan yang paling jelas adalah pengurangan konsumsi material dan pengurangan sampah. Oleh karena itu kami tentunya terus berharap agar kegiatan yang dilakukan oleh Sekretariat TKN PSL ini dapat dilanjutkan dan didukung oleh setiap pihak,” katanya.
Tidak hanya sampai di situ, kegiatan pilot activity pengelolaan sampah mandiri di Labuan Bajo ini pun didukung dan disambut hangat oleh KECO (Korea Environment Corporation), Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Kabupaten Manggarai Barat, serta Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores yang turut hadir dan memberikan sambutan dalam acara sosialisasi program pilot activity ini.
Desa Gorontalo, Labuan Bajo dipilih sebagai lokasi pelaksanaan pilot activity dikarenakan Desa Gorontalo merupakan destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia, yang memiliki keindahan bahari dan wisata khasnya. Wisata Komodo sendiri telah menarik lebih dari 170.000 pengunjung ke Taman Nasional Komodo hanya dalam satu tahun (2018). Selain sektor pariwisata yang berkembang pesat, Labuan Bajo, khususnya Desa Gorontalo, menghadapi masalah lingkungan dalam pengelolaan sampah. Dengan timbulan sampah mencapai 12,8 ton/hari (2018), di mana pada saat ini telah teridentifikasi dua masalah mendasar dalam pengelolaan sampah di Desa Gorontalo diantaranya adalah rendahnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan aktivitas pengelolaan sampah dan kurangnya fasilitas persampahan di kawasan Desa Gorontalo.
Pelaksanaan kegiatan pilot activity di Desa Gorontalo, Labuan Bajo terbagi menjadi 3 tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi. Melalui tahapan persiapan, Sekretariat TKN PSL menginisiasi dan mempersiapkan kondisi wilayah serta masyarakat dan menganalisis sumber permasalahan sampah di Desa Gorontalo, termasuk pengadaan dan instalasi 100 tempat sampah, pembentukan unit pengelolaan sampah, pembangunan lokakarya (workshop) pengelolaan sampah, dan pengadaan gerobak sampah.
Kemudian dalam tahapan pelaksanaan Sekretariat TKN PSL melakukan kegiatan peluncuran pilot activity pengelolaan sampah mandiri desa Gorontalo, clean-up action masyarakat, dan lomba kebersihan. Selain itu, Sekretariat TKN PSL juga melaksanakan rangkaian kegiatan pengelolaan sampah yang telah dimulai pada Desember 2020 dan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan target sasarannya adalah ibu rumah tangga dan generasi muda. Mereka diharapkan dapat melanjutkan pemanfaatan kembali sampah organik dan non-organik menjadi produk-produk yang baru di Desa Gorontalo.
Pelatihan ini terbagi menjadi dua tahap, pelatihan pertama adalah kerajinan berbahan dasar plastik yang dilaksanakan pada Januari 2021. Tujuannya menumbuhkan kesadaran tentang konsep ekonomi sirkular, melalui pemanfaatan kembali sampah plastik menjadi barang bernilai jual. Sementara itu, pelatihan kedua adalah pembuatan kompos, pelatihan ini dilaksanakan pada Januari 2021 dengan maksud mendukung kegiatan berkebun warga Desa Gorontalo berdasarkan konsep daur ulang sampah. Hingga kini hasil dan kondisi lingkungan masih dipantau dan dievaluasi secara konsisten dan berkala oleh Sekretariat TKN PSL. ren