Alesya Kafelnikova mengaku salah dan minta maaf atas perbuatannya. Ia mengaku jika foto-foto itu dibuat untuk koleksi pribadi.
JAKARTA (wartadigital.id) – Jagad medsos Indonesia dihebohkan dengan ulah seorang model asal Rusia bernama Alesya Kafelnikova. Ia kedapatan mengunggah sebuah video pendek di Instagram yang menunjukkan dirinya sedang menjalani sebuah photoshoot tanpa busana di atas seekor gajah Sumatera ketika sedang menghabiskan waktunya di Bali.
Seperti diketahui, gajah Sumatera merupakan spesies yang sangat langka dan dilindungi. Selain itu foto telanjang juga tak sesuai dengan kultur lokal. Karena aksinya itu, Alesya pun dibanjiri kritik oleh netizen Indonesia, terutama para pecinta hewan pada umumnya.
Setelah tahu jika videonya bikin geger di Indonesia, Alesya pun tak tinggal diam. Ia lantas menghapus video postingannya yang mengundang polemik tersebut. Namun beberapa netizen sudah terlanjur gercep dan mengunggah video tersebut di berbagai platform media sosial lainnya.
Tak berhenti sampai situ saja, Alesya lantas membuat sebuah klarifikasi panjang terkait masalah ini. Menurut puteri dari juara tenis dunia, Yevgeny Kafelnikov itu dirinya adalah sosok pecinta binatang, berbeda dari yang orang-orang pikirkan.
“Jika orang tidak tahu bahwa saya sudah melakukan amal selama bertahun-tahun dan salah satu donasi terakhir saya adalah dukungan finansial untuk hewan dan penduduk setempat di desa, di mana saya mengambil foto-foto ini,” tulis Alesya pada caption foto postingannya.
Pada intinya, Alesya menegaskan jika dirinya sama sekali tak punya maksud buruk. Dan apapun pembelaannya, model sekaligus selebgram ini tetap berbesar hati dan minta maaf karena aksinya telah meresahkan banyak pihak.
“Sangat disayangkan bahwa orang melihat ini sebagai hal yang vulgar dan bukan keindahan serta cinta alam. Saya suka binatang, saya suka gajah! Saya suka sekali Bali! Saya harap saudara-saudari semua akan membangkitkan kecintaan akan seni untuk postingan saya serta keindahannya. Foto itu adalah pemotretan pribadi, saya sama sekali tidak bermaksud menyakiti perasaan orang lokal. Kami mencintai budaya di Bali dan menghormati hukum di Indonesia. Mohon maaf jika Anda melihat hal lain dalam hal ini,” tuntasnya. ren, kpl
