NGANJUK (wartadigital.id) – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Nganjuk menyalurkan bantuan stunting dari kemaslahatan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Nganjuk untuk Keluarga Risiko Stunting (KRS) di Kecamatan Loceret, di Balai Penyuluh KB Kecamatan Loceret, Selasa (2/4/2024).
Bantuan tersebut diserahkan secara langsung oleh Kepala Dinas PPKB Nganjuk Nafhan Tohawi yang disaksikan Plt Sekretaris Dinas PPKB Nganjuk, Camat Loceret, Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Loceret serta Tim Pendamping Keluarga Risiko Stunting. “Alhamdulillah, hari ini Baznas Nganjuk bersama Dinas PPKB Nganjuk kembali bersama-sama berupaya memberikan kesejahteraan bagi Keluarga Risiko Stunting (KRS) di wilayah Kecamatan Loceret,” ujar Kadis Nafhan.
Ia menyebut, pihaknya berkomitmen turut mendukung percepatan penurunan stunting di Indonesia tahun 2024, demi mencapai generasi yang unggul untuk kemajuan bangsa. “Semoga dengan adanya bantuan stunting dari Baznas Kabupaten Nganjuk ini bisa menurunkan angka stunting yang ada di wilayah Kecamatan Loceret sehingga nantinya tidak ada Desa Lokus Stunting di Kecamatan Loceret,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Loceret selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kecamatan Loceret, Sukirno mengatakan, bantuan stunting tersebut diberikan untuk 92 sasaran di wilayah Kecamatan Loceret. “Bantuan yang disalurkan berupa enam kotak susu dan tujuh butir telor yang diberikan setiap seminggu sekali per sasaran yang dilaksanakan dalam jangka waktu selama tiga bulan,” kata dia.
Sukirno mengungkapkan pemberian bantuan stunting juga merupakan salah satu tugas dari Tim Pendamping Keluarga (TPK) yakni memastikan KRS mendapatkan bantuan baik dari pemerintah daerah maupun pihak swasta. “Kami berharap dengan diberikannya bantuan stunting ini bisa membantu tugas dari Tim Pendamping Keluarga Kecamatan Loceret dalam melakukan pendampingan dengan intervensi secara spesifik kepada seluruh KRS di Kecamatan Loceret,” kata dia.
Seperti diketahui, bantuan stunting dari Baznas Nganjuk ini juga akan diberikan ke semua Keluarga Risiko Stunting (KRS) warga miskin di 20 kecamatan se-Kabupaten Nganjuk secara bergilir. aju, png