
SURABAYA (wartadigital.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) berkomitmen mewujudkan upaya kemandirian masyarakat dengan program Kewirausahaan Inklusif Produktif (KIP) agar tidak bergantung pada bantuan sosial semata.
Hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, (Kadinsos Jatim) Restu Novi Widiani, saat ditemui usai hadir sebagai salah satu pembicara dalam gelar wicara atau talkshow Merawat Bumi Majapahit di Stasiun Radio Suara Surabaya (SS) bertema ‘Peduli, Setara, dan Berdaya: Wajah Humanis Jawa Timur Masa Kini’, Senin (27/10/2025).
Novi mengatakan, arah pembangunan kesejahteraan sosial kini berfokus pada pemberdayaan masyarakat produktif melalui program berkelanjutan. Dengan begitu bantuan sosial yang diberikan tidak semata-mata untuk menopang perekonomian tapi untuk mengawal dan mendampingi masyarakat agar mandiri produktif dan berdaya secara ekonomi.
“Bansos itu sementara, tapi berdaya selamanya. Bantuan sosial bukan tujuan akhir, melainkan jembatan agar masyarakat bisa mandiri dan produktif,” kata Novi.
Program KIP yang dijalankan Dinsos Jatim, disebutkan Novi, memiliki tiga bentuk utama, yaitu Perempuan Tangguh Mandiri Jatim Sejahtera (Putri Jawara), Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Jawara, dan PPKS Jawara.
Program KIP Putri Jawara, menurut Restu Novi, memang diperuntukkan bagi perempuan produktif seperti kepala keluarga, korban kekerasan, penyandang disabilitas, hingga pengemudi ojek daring perempuan yang ingin memperkuat kemandirian ekonominya.
“Melalui KIP Putri Jawara, kami ingin perempuan Jawa Timur berdaya dan sejahtera. Mereka bukan sekadar penerima bantuan, tapi pelaku ekonomi yang mampu menggerakkan kesejahteraan keluarga dan lingkungannya,” kata dia.
Keberhasilan KIP Putri Jawara terwujud dengan salah satu pembicara yang juga diundang ke Gelar Wicara Radio SS tersebut. Dia bernama Nurhayati, yang merupakan salah satu penerima manfaat program KIP Putri Jawara dan menyampaikan rasa syukurnya atas kesempatan yang diberikan pemerintah.
“Alhamdulillah, saya sangat bahagia dan bangga bisa menjadi bagian dari program Putri Jawara. Perhatian dari pemerintah ini membuat kami, para pelaku UMKM perempuan, merasa dihargai dan didorong untuk terus berkembang,” ujar Nurhayati.
Baginya, program KIP Putri Jawara ini memberikan dampak positif yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, baik dari sisi ekonomi maupun sosial keluarga.
“Dengan program ini, UMKM kami semakin maju dan perekonomian keluarga lebih stabil. Sekarang waktu kami lebih banyak untuk mengelola usaha daripada bekerja di jalan sebagai ojol. Bahkan waktu bersama keluarga jadi lebih kondusif,” tutur Nurhayati.
Setelah menerima KIP Putri Jawara ini, Nurhayati berharap agar program ini terus berlanjut dan semakin diperkuat dari sisi pendampingan dan perluasan pasar.
“Kami berharap program seperti ini bisa berkelanjutan. Tidak hanya bantuan modal, tapi juga pelatihan, pendampingan, dan akses pasar agar UMKM kami bisa terus maju dan berkembang,” harapnya.
Seperti diketahui, gelar wicara Merawat Bumi Majapahit merupakan kerja sama Dinas Kominfo Jatim dengan Radio Suara Surabaya dalam memeringati Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur. Selain Restu Novi, hadir pula Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Kependudukan Provinsi Jawa Timur (DP3AK Jatim) Tri Wahyu Liswati sebagai pembicara.
Melalui kolaborasi lintas perangkat daerah dan dukungan dunia usaha, program KIP menjadi simbol transformasi sosial di Jawa Timur bahwa, dari penerima bantuan menjadi penggerak ekonomi keluarga. Diharapkan melalui gelar wicara ini masyarakat jadi lebih tahu akan komitmen Jawa Timur dalam upayanya memberdayakan masyarakat secara ekonomi. dss, jat