SURABAYA (wartadigital.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung sepenuhnya Syaichona Muhammad Kholil Bin Abdul Latif untuk diajukan agar mendapatkan Gelar Pahlawan Nasional. Syaichona Kholil, sapaannya, merupakan Tokoh Ulama Bangkalan, sekaligus guru dari para banyak ulama besar yang mencetuskan berdirinya organisasi Islam Nadhatul Ulama (NU).
“Syaichona Kholil merupakan referensi lahirnya NU, jaringan terbesar Islam di dunia yang melahirkan sifat-sifat toleransi dan modernisasi yang dibentuk melalui organisasi sosial keagamaan NU. Lahirnya NU merupakan restu beliau,” ujar Gubernur Khofifah saat menghadiri Seminar dan Webinar Nasional dalam rangka Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional kepada Syaichona Muhammad Kholil Bin Abdul Latif di Kantor DPD Golkar Jatim, Selasa (9/3/2021).
Gubernur perempuan pertama di Jatim itu juga menyampaikan, sosok Syaichona Kholil yang melihat kekuatan NU akan menjadi referensi dan kekuatan besar di tengah masyarakat. Di mana menurutnya, NU memiliki basis komunitas tradisional yang memiliki banyak format konvensional, namun menjadi pagar kesatuan negara.
Pada kesempatan itu, mantan Menteri Sosial RI ini juga meminta kepada Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin untuk sesegera mungkin melengkapi dokumen, yang menjadi proses otentifikasi pengajuan gelar Pahlawan Nasional kepada Syaichona Kholil, yang sering dikenal memiliki sebutan sebagai ‘Maha Guru Nusantara’.
“Mengoleksi dan mengumpulkan sumber-sumber guna mempercepat proses pengajuan pengusulan gelar Pahlawan Nasional merupakan salah satu bentuk ikhtiar, yang juga merupakan inisiasi dari keluarga besar partai Golkar yang sore ini melakukan webiner. Kelengkapan menjadi penting dan mengomunikasikan kepada TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Daerah), yang akan diteruskan ke TP2GP (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Tingkat Pusat),” jelas Khofifah.
Untuk mempercepat progres pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi Syaichona Kholil, proses pengajuan yang dilakukan oleh Pemkab Bangkalan sebagai tempat asal Ulama Besar kharismatik tersebut, sudah dilakukan pada Februari lalu. Saat memasuki proses pengajuan ke tingkat Pusat , proses pengurusannya akan melalui beberapa lapis tahapan. Di antaranya diskusi di tingkat lokal, dilanjutkan diskusi di tingkat provinsi, dan terakhir juga dilakukan diskusi di tingkat pusat.
“Tokoh NU jarang sekali yang mencatat jasa-jasa perjuangan dan pengorbanan yang kemudian diusulkan mendapat gelar, hanya sedikit sekali. Muridnya Syachona Kholil antara lain adalah Kyai Hasyim Asy’ari, Kyai Abdul Wahab Hasbullah dan Kyai As’ad Syamsul Arifin semua sudah mendapatkan gelar Pahlawan Nasional, karena proses sudah diusulkan,” lanjut Khofifah.
Nantinya, penganugerahan gelar Pahlawan Nasional akan dilakukan pada November mendatang, berseiringan dengan Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November. Gubernur Khofifah juga menekankan, bahwa dengan pengajuan Syachona Kholil sebagai Pahlawan Nasional di tahun ini, karena perjuangan, pemikiran dan jejak pendiri Pondok Pesantren Kyai Syaikhona Mohammad Kholil Bangkalan Madura yang didirikan pada 1861 Masehi tersebut, dapat terus menjadi panutan bagi masyarakat di setiap era.
Adapun murid-murid Syaichona Kholil yang pernah berguru merupakan Kiai Nasional, antara lain KH Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyah Nahdlatul Ulama (organisasi terbesar di Indonesia), Kiai Abdul Wahab Hasbullah (Jombang), Kiai Bisri Syansuri (Jombang), Kiai Abdul Manaf (Lirboyo-Kediri), Kiai Maksum (Lasem), Kiai Munawir (Krapyak-Yogyakarta), Kiai Bisri Mustofa (Rembang Jateng), Kiai Nawawi (Sidogiri), Kiai Ahmad Shiddiq (Jember), Kiai As’ad Syamsul Arifin (Situbondo), Kiai Abdul Majjid (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Toha (Bata-Bata Pamekasan), Kiai Abi Sujak (Astatinggi Kebun Agung, Sumenep), Kiai Usymuni (Pandian Sumenep), Kiai Muhammad Hasan (Genggong Probolinggo), Kiai Zaini Mun’im (Paiton Probolinggo), Kiai Khozin (Buduran Sidoarjo) dan para kiai serta ulama lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin juga menambahkan, adapun kiprah Syaichona Kholil yang hingga saat ini terus menjadi insipirasi dari ajarannya, ialah dapat melahirkan tokoh dan ulama besar yang tidak hanya sekadar belajar mengenai agama dan namun juga mempelopori kemerdekaan RI.
“Pemkab Bangkalan membuat tim, serta menciptakan kajian serta seminar. Di mana juta telah mengirimkan proposal kepada Pusat lewat Pemprov Jatim. Upaya ini merupakan salah satu cara memberikan penghormatan kepada beliau,” tegas Bupati Bangkalan.
Di sisi lain Ketua DPD Golkar Jatim M Sarmuji juga menambahkan, pengusulan Syaichona Kholil sebagai Pahlawan Nasional karena jasanya terhadap dunia pendidikan keagamaan dan keorganisasian NU yang akbar.
Ikut hadir di acara tersebut beberapa tokoh diantaranya Ketua PCNU Bangkalan KH Makki Nasir, Tim Perumus Naskah Akademik Gelar Pahlawan, Kadinsos Jatim Alwi, Ketua DPRD Fraksi Golkar Kodrat Sunyoto, Rektor Universitas Trunojoyo Madura Moh Syarif. ttw