SURABAYA (wartadigital.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kerja Duta Besar Prancis untuk Indonesia YM Olivier Chambard di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Rabu (24/3/2021).
Dalam kunjungannya, Duta Besar Prancis didampingi Konselor Ekonomi Mr Dominique Lebastard, Direktur Business France Mr Rachid Boulaouine, Atase Pertahanan, Kol Sven Meic, Konsul Prancis Mr Sébastien Lallemend, Sekretaris Pertama Mr Pierre Vincent, Direktur IFI Surabaya Mr Benoît Bavouset dan Konsul kehormatan Prancis di Surabaya Han Jayanata.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Jatim yang akrab disapa Khofifah ini menawarkan kerjasama museum, fesyen dan mode halal kepada Pemerintah Prancis. Menurutnya, ini sangat potensial, karena menurut data Global Islamic Economy Rating Indicator Tahun 2020/2021 menunjukkan bahwa industri fesyen dan mode halal Indonesia menduduki peringkat kedua di dunia.
“Saat ini industri halal sudah menjadi gaya hidup masyarakat dunia. Maka, dengan mengangkat industri halal khususnya di bidang fesyen dan mode akan mampu meningkatkan sektor ekonomi kedua negara. Terlebih, mode juga berkaitan dengan kultur, budaya dan ekonomi. Karenanya, industri ini sangat bagus sekali untuk dikerjasamakan,” ungkap Khofifah.
Khofifah menjelaskan, Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar dunia termasuk Jatim. Di mana, Jatim memiliki pesantren 6.000 lebih yang dikuatkan dengan adanya One Pesantren One Produk (OPOP). Selain itu, Jatim juga memiliki potensi besar yang didukung dengan banyaknya UKM dan IKM di bidang fesyen.
Sementara, di sisi lain Kota Paris di Negara Prancis merupakan pusat mode dan fesyen dunia. Di mana, semua tren mode dan fesyen berkiblat ke Paris Prancis.
“Kami optimistis akan terjalin kerjasama yang baik antara Jatim dan Prancis di bidang industri halal fesyen dan mode. Apalagi, kita tahu kota Paris di Prancis adalah pusat fesyen dan mode, jadi kerjasama ini sangat potensial,” tandas orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Pada kesempatan yang sama, Khofifah menyampaikan bahwa Jawa Timur memiliki nilai historikal tinggi dengan keberadaan Majapahit. Utamanya, terkait nusantara, bendera merah-putih, Bhinneka Tunggal Ika yang saat ini merupakan kunci persatuan bangsa dan negara Indonesia.
“Jawa Timur adalah bumi Majapahit, kerajaan Majapahit kekuasaannya melebihi luas wilayah Indonesia saat ini, dan Kerajaan Majapahit tersebut ada di Jatim, yaitu di Mojokerto,” tuturnya.
Untuk itu, Khofifah juga menginisiasi terbentuknya kerjasama di bidang kebudayaan dan pariwisata melalui revitalisasi museum yang berkaitan dengan kebesaran Kerajaan Majapahit. Harapannya museum tersebut nantinya, bisa menjadi sarana wisata yang mampu mengedukasi masyarakat luas dan dunia terkait histori besar Kerajaan Majapahit bagi Indonesia.
“Jadi, saya juga ingin ada kerjasama untuk pengembangan museum yang bisa menggambarkan kebesaran Kerajaan Majapahit,” tegasnya.
Selain itu, Khofifah juga secara singkat menggambarkan potensi wisata yang ada di Jawa Timur. Terdapat, dua titik wisata yang patut untuk dikunjungi karena hanya ada dua di dunia. Di antaranya, yaitu blue fire, satu ada di kawasan Gunung Ijen dan satu ada di Islandia. Kemudian oksigen terbaik dunia, satu ada di di Gili Iyang Madura dengan kadar oksigen tertinggi yaitu 21,5 % dan satu lagi ada di Yordania.
“Jawa Timur juga punya blue fire di kawasan Gunung Ijen, ini hanya ada dua di dunia, satu di Ijen satu di Islandia. Kami juga punya oksigen terbaik di dunia di Gili Iyang di Madura, juga hanya ada dua di dunia satu di Gili Iyang dan satunya di Yordania,” terang Khofifah.
Dengan keunggulan wisata yang dimiliki Jatim, maka hal ini juga bisa menjadi salah satu unggulan yang bisa dipromosikan bagi masyarakat Prancis.
Di sisi realisasi investasi, Gubernur Khofifah menjelaskan, pada 2020 investasi di Jatim tumbuh 33,8% (y-o-y) lebih tinggi dari nasional yang sebesar 2,1% (y-o-y). Sementara, pada 2020 nilai ekspor Jatim ke Prancis tercatat 76,73 juta dolar AS, sementara impor 75,23 juta dolar AS.
Sementara itu, Duta besar Prancis Mr Olivier Chambard menyampaikan terima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Gubernur Khofifah dan menyambut baik kerjasama yang ditawarkan. Baik di bidang industri halal, maupun teknologi kapal selam.
Selain itu juga kerjasama di bidang lainnya seperti penelitian, pendidikan, kebudayaan dan pariwisata termasuk museum Kerajaan Majapahit.
“Kami berterima kasih karena mendapat kesempatan kerjasama di berbagai bidang dengan Provinsi Jatim. Baik di bidang halal fesyen, karena fesyen mode ini juga terkait sekali dengan kebudayaan, kultur dan ekonomi. Serta, di industri kapal selam dalam hal aspek teknologi terbaru,” kata Olivier Chambard.
Mr Olivier menjelaskan nantinya pihaknya bisa mengembangkan kerjasama terutama untuk museum-museum yang ada di Jatim.
Turut mendampingi Gubernur Khofifah, asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Jumadi, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Drajat Irawan, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sinarto dan Kepala Biro Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah Jempin Marbun. ttw