wartadigital.id
GresikHeadlineSurabaya

Khofifah Groundbreaking di JIIPE Gresik, Warga Tuntut Tanahnya yang Belum Dibayar

Salah satu industri di bidang makanan dan minuman skala besar, PT Pangansari, melakukan grounbreaking pembangunan pabrik di kawasan JIIPE, Rabu (31/3/2021).

GRESIK (wartadigital.id) – Pembangunan kawasan industri  atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE)  di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur ternyata masih menyisakan berbagai persoalan pembebasan tanah. Warga pemilik tanah yang lahannya dipakai untuk pembangunan JIIPE menuntut pembayaran  jual beli hak atas tanah yang telah digunakan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Jokowi Mania (Joman) Jatim Arief  Choirie di kantor Joman  Cabang Kabupaten Gresik, Kamis (1/4/2021).

“ Masalah kasus tanah yang belum diselesaikan JIIPE sangat memalukan, karena JIIPE merupakan proyek besar yang diharapkan  untuk menyerap tenaga kerja, sedangkan Pak Presiden sangat menentang pengambilan tanah milik warga yang  tidak diselesaikan,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi.

Untuk diketahui Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa hadir langsung pada acara groundbreaking pembangunan pabrik di kawasan JIIPE, Rabu (31/3/2021).

Bahkan dalam peletakan batu pertama pabrik PT Pangansari yang bergerak pada industri makanan dan minuman yang merupakan indikasi geliat investor untuk masuk ke KEK JIPPE  ini Khofifah  berharap, berkembangnya industri di Kabupaten Gresik khususnya di JIIPE bisa memberikan penguatan ekonomi Jatim dan menyerap secara masif tenaga kerja di Kabupaten Gresik dan Jawa Timur pada umumnya.

Arief menyatakan bahwa Khofifah sebagai Gubernur Jatim jangan hanya maunya tahu yang baik-baik saja terkait JIIPE. “Gubernur jangan dengar info hanya hal yang baik-baik saja terkait JIIPE, padahal dalam pembebasan tanahnya banyak yang masih bermasalah,” tegasnya.

Oleh karena itu, ia meminta pada JIIPE untuk segera menyelesaikan hak warga yang dipakai oleh JIIPE, dan tentunya Gubernur Jatim diharapkan tidak hanya diam saja. “ Ini penting untuk segera diselesaikan, karena kasihan warga yang tanahnya belum dibayar dan sangat berharap bertahun-tahun untuk mendapatkan ganti rugi,”ujarnya.

DPD Joman Jatim berharap segera ada solusi terbaik dari permasalahan pembebasan tanah di JIIPE tersebut. Jika tidak ada penyelesaian  Joman Jatim siap menghadap  Presiden Jokowi untuk melaporkan  terkait masalah tersebut.

Sebelumnya, Mabes Polri terus mendalami kasus dugaan penguasaan tanah warga yang dijual kepada Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik. Dalam kasus ini sudah memasuki tahap penyidikan di Direktorat Tindak Pidana Umum. Selain itu kasus ini juga pernah dibahas anggota Komisi III DPR RI dari F-PDIP Arteria Dahlan, saat Rapat Kerja dengan Kapolri dan jajarannya.

“ Kalau lihat berbagai kronologis kasus ini, hingga sampai ke Mabes Polri dan meja DPR RI, hal itu membuktikan adanya indikasi pada persoalan tanah yang dijadikan KEK JIIPE di Gresik ini,” pungkasnya. put, ttw

Related posts

Sempat Dituduh Sembunyikan Wanita di Kantor, Camat Asemrowo Kini Pilih Maafkan Ketua BNPM

redaksiWD

Moncer, Alumnus FH Unair Raih Predikat Cumlaude di Utrecht University

redaksiWD

SBY Turun Gunung, Demokrat Yakin Prabowo-Gibran Menang Telak di Jatim

Admin Warta Digital

Leave a Comment