wartadigital.id
Manca

Remaja India 15 Tahun Tewas Usai Dioperasi Dokter ‘Palsu’ yang Bermodal Tutorial di YouTube

Ilustrasi dokter operasi pasien.

NEW DELHI (wartadigital.id) – Tragedi memilukan terjadi di distrik Saran, Bihar, India. Seorang remaja berusia 15 tahun meregang nyawa usai menjalani operasi pengangkatan batu empedu yang dilakukan oleh seorang dokter diduga palsu atau gadungan. Mirisnya, operasi tersebut diduga dilakukan dengan bantuan video tutorial dari YouTube.

Dikutip dari Ndtv.com, Jumat (13/9/2024), korban bernama Krishna Kumar, awalnya dibawa ke klinik Ganpati Seva Sadan karena keluhan muntah-muntah. Chandan Shaw, ayah keluarga Krishna, mengungkapkan dengan pilu.

“Kami membawanya ke sana dan muntahnya segera berhenti setelah dirawat. Namun, dokter Ajit Kumar Puri mengatakan dia perlu dioperasi. Dia lalu melakukan operasi sambil menonton video di YouTube. Anak saya meninggal setelahnya,” cerita Chandan.

Tanpa persetujuan keluarga, dokter Ajit Kumar Puri yang ternyata gadungan, langsung melakukan operasi. Salah satu anggota keluarga korban mengungkapkan. “Kami hanya ingin muntahnya berhenti. Tapi dokter itu melanjutkan operasi tanpa memberi tahu kami,” terangnya.

Mereka juga mengungkapkan bahwa Puri menggunakan video YouTube sebagai panduan selama operasi. Kakek Krishna, Prahlad Prasad Shaw, mengungkapkan bahwa kondisi Krishna sempat membaik setelah muntahnya berhenti. Namun, situasi berubah drastis ketika dokter Puri menyuruh ayah Krishna pergi dan mulai mengoperasi anak itu tanpa persetujuan keluarga.

Selama operasi, kondisi Krishna diketahui semakin memburuk. Ketika keluarga memprotes, Puri dengan angkuh memberikan balasan tak mengenakkan. “Saya dokternya di sini atau Anda?” dilansir dari Indiatoday.in. “Krishna kesakitan. Ketika kami bertanya kenapa dia kesakitan, dokter itu membentak kami dan bertanya apakah kamu dokter,” ujar Prahlad Prasad, kakek korban dengan sedih.

Malam harinya, kondisi Krishna semakin memburuk hingga ia berhenti bernapas. Meski sempat disadarkan (bantuan CPR), nyawa Krishna tak tertolong dalam perjalanan menuju rumah sakit di Patna. Mirisnya, Puri dan staf klinik lainnya kabur meninggalkan jenazah Krishna di rumah sakit.

Keluarga korban telah melaporkan Puri ke polisi atas dugaan kelalaian dan malpraktik. Mereka menduga Puri tidak memiliki kualifikasi dan pengalaman medis yang memadai. Polisi telah melakukan penyelidikan dan otopsi terhadap jenazah Krishna. Upaya pencarian terhadap Puri dan staf klinik lainnya sedang dilakukan.

Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dalam memilih layanan kesehatan. Pastikan Anda selalu berkonsultasi dengan dokter yang memiliki kualifikasi dan izin praktik yang sah. jpc

Related posts

Israel Bombardir Masjid Gaza Dekat RS Al-Aqsa, 18 Orang Meninggal

redaksiWD

Beredar Video Kucing Diblender oleh Bloger Tiongkok, Picu Kemarahan Publik

redaksiWD

Kerahkan 200 Helikopter Tempur, Rusia Rebut Lapangan Terbang Dekat Kiev

redaksiWD

Leave a Comment