
SURABAYA (wartadigital.id) – Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Timur menggelar rapat teknis untuk membahas langkah-langkah strategis dalam menjaga stabilitas harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri 2025. Rapat yang berlangsung Selasa (25/2/2025) di Ruang Jenggolo, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Jawa Timur ini menjadi bagian dari persiapan menuju High-Level Meeting (HLM) TPID bersama Gubernur Jawa Timur.
Asisten Direktur KPw BI Jawa Timur, Petrus Endria Effendhi, yang memimpin jalannya rapat, menegaskan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam memastikan ketersediaan dan keterjangkauan harga bahan pokok di pasar.
“Menjelang Idul Fitri, permintaan masyarakat terhadap bahan pangan meningkat signifikan. Ini menjadi tantangan bagi kita untuk memastikan stok tetap aman, distribusi berjalan lancar, dan harga tetap terkendali,” ujar Petrus.
Rapat ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai instansi terkait, termasuk Biro Perekonomian Setdaprov Jawa Timur, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Perhubungan, serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jawa Timur.
Dalam rapat ini, TPID Jawa Timur menginventarisasi berbagai program pengendalian inflasi, mulai dari pemantauan stok bahan pokok, operasi pasar, hingga koordinasi dengan distributor dan pelaku usaha. Beberapa langkah konkret yang akan segera dijalankan mencakup:
1. Pemantauan harga dan distribusi bahan pokok
Pemerintah akan mengintensifkan pemantauan stok beras, minyak goreng, gula, daging, dan komoditas strategis lainnya di berbagai pasar tradisional dan ritel modern.
2. Operasi pasar murah
Untuk menekan lonjakan harga, TPID akan menggelar operasi pasar murah di beberapa daerah strategis.
3. Sinergi dengan pelaku usaha dan distributor
Koordinasi dengan pemasok dan pelaku usaha terus diperkuat guna memastikan kelancaran distribusi barang dan menghindari kelangkaan stok di pasaran.
4. Penguatan komunikasi publik
Masyarakat akan mendapatkan informasi harga secara transparan melalui berbagai kanal komunikasi, termasuk media sosial dan siaran radio.
“Kami ingin memastikan masyarakat mendapatkan informasi harga yang akurat dan tidak terpengaruh spekulasi pasar. Dengan transparansi harga, diharapkan masyarakat bisa berbelanja secara bijak dan tidak terjebak panic buying,” tambah Petrus.
Rapat teknis ini menjadi fondasi penting dalam menjaga kestabilan harga pangan di Jawa Timur. Hasil rapat ini akan dibawa ke dalam pertemuan High-Level Meeting TPID bersama Gubernur Jawa Timur guna merumuskan kebijakan lebih lanjut.
Setiap instansi yang tergabung dalam TPID diharapkan segera menindaklanjuti program yang telah disepakati agar strategi pengendalian inflasi dapat berjalan secara efektif.
“Keberhasilan pengendalian inflasi menjelang Idul Fitri sangat bergantung pada sinergi kita semua. Kami optimis Jawa Timur dapat menjaga stabilitas harga dengan baik,” kata Petrus. jtm, bit