wartadigital.id
HeadlineMaduraPotensi UKM

Tahun Lalu Sempat Drop, Kini Kue Bu Anis Banjir Pesanan Jelang Lebaran

WD/Joko Maulana
Bu Anis tengah memproduksi kue di rumah produksinya Jl Semeru No 5 Sampang. 

SAMPANG (wartadigital.id) – Menyebut nama Kue Bu Anis, dipastikan semua toko, swalayan di Kota Sampang sudah tak asing lagi. Warga setempat sudah  mengenal sosok ibu ini karena kue buatannya baik kue kering dan basah ada di mana-mana. Dan rasanya banyak yang suka.

Saat Ramadan dan menjelang Lebaran 2021,  aneka kue industri rumahan buatannya banjir pesanan. Momen ini jadi hoki baginya setiap tahunnya. Begitu juga tahun ini. “Syukurlah pesanan kue tahun ini naik sekitar 20% dibandingkan Ramadan dan Lebaran tahun kemarin. Tetapi memang belum sebagus sebelum masa  pandemi Covid-19,” katanya ditemui di rumah produksinya di Jl Semeru No 5 Sampang, Kamis (29/4/2021).

Menurut Bu Anis, dia memproduksi berbagai macam kue kering dan basah. Untuk kue kering yang banyak dipesan di antaranya kue nastar, kue puteri salju, kastengel, kue semprit dengan harga kisaran Rp 40 ribu sampai Rp 130 ribu tergantung berat dan kemasan.  Sedangkan untuk kue basah mulai sus, lemper hingga puding dengan harga mulai Rp 4 ribu.

Untuk wilayah pemasaran selain Sampang, juga merambah Pamekasan, Bangkalan, Surabaya hingga Sidoarjo. Masuk juga ke swalayan-swalayan (Reseller) di kota-kota ini.

Dia mengakui pandemi membuat usahanya ikut terdampak. Pemesanan sempat anjlok tahun kemarin. Namun tahun ini, dia melihat ada tanda-tanda perbaikan ekonomi. Ditandai dengan mulai bergeraknya tingkat konsumsi masyarakat.  “Makanya saya tak patah semangat. Peluang pemasaran tetap ada, asal kita bisa jaga rasa, mutu dan harganya rasional. Selain itu selalu melihat kemauan pasar,” kata Bu Anis yang pernah menjadi TKB (Tenaga Konsultan Bisnis) kemitraan Dinas Koperasi yang bertugas melakukan pembinaan serta pendampingan managemen, produksi dan perizinan UMKM.

Bu Anis menceritakan satu hal yang mendorongnya untuk bangkit adalah membuat kue sudah menjadi hobinya sejak muda. Makanya dia melakukannya dengan senang hati. Tanpa beban. Hanya bedanya dulu membuat kue untuk konsumsi keluarga, kini bakat dan hobi itu dikomersialkan.

Karena itu dia terus memproduksi  kue setiap harinya. Pasar utama saat pandemi seperti ini mayoritas melayani order perkantoran di Sampang.  “Saya amati sekarang juga ada perubahan pola konsumsi. Sekarang ini lagi ngetren orang pesan kue untuk acara takziah, acara melahirkan untuk suguhan, jadi tidak ada matinya bisnis kue,” tegasnya.

Untuk membantu usahanya ini, dia mempekerjakan tenaga kerja tetap 3 orang dan 2 tenaga kerja panggilan. Jadi kalau sewaktu-waktu ada pesanan banyak datang, dia sudah siap tenaga yang membantu. jok

 

 

Related posts

Situs KPU Dibobol Hacker, Ratusan Juta Data Pemilih Bocor

redaksiWD

Serangan Balik JK pada Rizal Ramli: Diangkat Menteri Cuma Karena Kasihan

redaksiWD

Gus Muhdlor Dorong Proyek Jalan Beton di Sidoarjo Selesai Tepat Waktu

redaksiWD

Leave a Comment