KUALA LUMPUR (wartadigital.id) – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menghubungi langsung pemimpin utama gerakan Hamas Ismail Haniyeh untuk mengucapkan belasungkawa atas kematian anak dan cucunya akibat serangan Israel.
Serangan bom Israel ke Gaza terjadi pada perayaan Idul Fitri fitri, Rabu (10/4/2024) waktu setempat, dan menewaskan 3 anak dan 4 cucu Haniyeh.
“Saya mewakili seluruh rakyat Malaysia menyatakan solidariti yang tidak berbelah bahagi dan semangat kebersamaan yang tinggi bersama keluarga Ismail serta seluruh rakyat Palestin yang telah kehilangan keluarga tersayang,” kata Anwar melalui cuitan di akun X (twitter), Kamis (11/4).
Menurutnya, serangan tentara Zionis yang merenggut nyawa anak-anak tersebut tidak dapat diterima dengan alasan apa pun.
Dia juga menegaskan Malaysia mengutuk keras tindakan Israel yang dianggap melakukan genosida atas dasar kebencian terhadap warga Palestina.
“Serangan jijik rejim Zionis ini membuktikan mereka tidak punyai keinginan melakukan gencatan senjata seperti yang telah dituntut Majlis Keselamatan (Dewan Keamanan) PBB tempoh hari dan tidak tunduk dan patuh kepada prinsip hukum dan undang-undang antarabangsa,” tuturnya.
Dia menilai serangan terbaru yang menewaskan keluarga Haniyeh tersebut justru makin menjauhkan peluang penyelesaian konflik secara aman.
Pasalnya, prinsip kemanusiaan dan hak asasi manusia tidak diindahkan oleh Tel Aviv.
“Malaysia sekali lagi mendesak keras komuniti antarabangsa untuk bertindak tegas dan mempertanggungjawabkan rejim Zionis Israel atas kezaliman ini dan mesti bekerja untuk menjelmakan keamanan buat rakyat Palestin yang telah secara konsisten dinafikan sejak 75 tahun lampau,” kata Anwar Ibrahim.
Sebelumnya, tiga anak dari pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, tewas dalam serangan brutal Israel, yang dilakukan bertepatan dengan perayaan Idul Fitri pada Rabu (10/4).
Dalam wawancara kepada Al Jazeera, Haniyeh mengatakan anak-anaknya sedang mengunjungi kerabatnya di kamp pengungsi Al Shati di Gaza utara untuk merayakan Idul Fitri.
Ketiga putra Haniyeh yakni Hazem, Amir, dan Mohammad, tewas usai mobil yang mereka kendarai dibom oleh jet tempur Israel di kamp Al Shati.
Dua cucu Haniyeh juga tewas dalam serangan itu, sementara satu cucu lainnya terluka akibat serangan tersebut. Haniyeh juga mengatakan bahwa sebanyak 60 anggota keluarganya telah terbunuh, sejak agresi Israel ke Gaza pada 7 Oktober lalu. ins, cnn