
Zohran Mamdani
WASHINGTON (wartadigital.id) – Presiden AS Donald Trump memperingatkan bahwa calon Demokrat untuk Walikota New York City, Zohran Mamdani, dapat ditangkap jika ia menepati janjinya untuk mencegah pejabat federal menegakkan hukum imigrasi di kota terbesar di negara itu. Itu menjadi ancaman serius ketika Mamdani diprediksi akan menang mudah pada pemilu di kota tersebut.
Mamdani kelahiran Uganda mengatakan dalam pidato kemenangannya setelah pemilihan pendahuluan Walikota Demokrat New York City pada Selasa bahwa ia akan menghentikan agen ICE (Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai) yang bertopeng untuk mendeportasi tetangga kita. “Baiklah, kita harus menangkapnya,” kata Trump ketika ditanya oleh wartawan tentang janji anggota parlemen negara bagian New York itu di kemudian hari, saat ia mengunjungi apa yang disebut pusat penahanan migran Alligator Alcatraz di Florida dikutip, Rabu (2/7/2025).
“Lihat, kita tidak butuh komunis di negara ini, tetapi jika kita punya, saya akan mengawasinya dengan sangat hati-hati atas nama bangsa,” kata Trump merujuk pada Mamdani.
Trump juga mengklaim bahwa banyak orang mengatakan dia ada di sini secara ilegal. Namun pihaknya akan memeriksa semuanya. Trump melanjutkan serangannya terhadap politisi Demokrat itu setelah kembali ke Gedung Putih, menggambarkan Mamdani sebagai “orang gila total” dan mengancam akan menahan dana untuk Kota New York jika dia tidak melakukan hal yang benar.
Mamdani menanggapi komentar Trump dalam sebuah pernyataan di X, menyebutnya sebagai upaya intimidasi yang tidak akan diterima oleh para pendukungnya dan dirinya. Presiden mengancamnya dengan penangkapan dan deportasi bukan karena dia telah melanggar hukum apa pun, tetapi karena akan menolak membiarkan ICE meneror kota.
“Pernyataannya tidak hanya merupakan serangan terhadap demokrasi kita, tetapi juga upaya untuk mengirim pesan kepada setiap warga New York yang menolak bersembunyi di balik bayang-bayang. Jika Anda berbicara, mereka akan mengejar Anda,” kata pria berusia 33 tahun itu.
Mamdani telah tinggal di AS sejak berusia tujuh tahun dan menjadi warga negara naturalisasi pada tahun 2018. Ia menyangkal sebagai seorang komunis, menggambarkan dirinya sebagai seorang sosialis demokrat. sin