wartadigital.id
Surabaya

TPS 3R Palu Belajar Pengelolaan Sampah di Kampoeng Oase Ondomohen Surabaya

TPS 3R Kota Palu belajar pengelolaan sampah di KBA Kampoeng Oase Ondomohen Kota Surabaya (foto istimewa)

SURABAYA (wartadigital.id) – Kampung Berseri Astra (KBA) Kampoeng Oase Ondomohen, yang terletak di jantung Kota Surabaya, kembali menjadi percontohan dalam pengelolaan sampah berbasis Reduce, Reuse, Recycle (3R). Kampung ini menerima kunjungan dari rombongan relawan Tempat Pengelolaan Sampah 3R (TPS 3R) Kota Palu, Sulawesi Tengah, untuk melakukan studi tiru.

Kunjungan ini didukung penuh oleh beberapa organisasi, termasuk Perbanusa (Perkumpulan Pengelola Sampah dan Bank Sampah Nusantara) DPD I Jawa Timur, DPP IFTA (Indonesian Fighter Tourism Association) Jelajah Indonesia, HPAI (Himpunan Penggiat Adiwiyata Indonesia) DPW Kota Surabaya, serta Yayasan Lestari Bumi Abadi (YLBA) Kota Surabaya.

Rombongan yang dipimpin oleh Suharyadi, Ketua TPS 3R Kota Palu, disambut hangat oleh AdiL Candra, Pembina sekaligus Local Champion KBA Kampoeng Oase Ondomohen, beserta Kemal Jamaluddin (Ketua Perbanusa DPD II Kota Surabaya), Endang Sriwulansari (Ketua RT 08 RW 07 Ondomohen), dan warga setempat.

Suharyadi menjelaskan, kunjungan ini bertujuan untuk memelajari pengelolaan sampah yang diterapkan di Kampoeng Oase Ondomohen, sekaligus untuk membantu pemulihan Kelurahan Petobo, salah satu wilayah di Kota Palu yang terdampak parah akibat bencana likuifaksi pada 2018.

“Kelurahan Petobo mulai bangkit dengan hunian tetap, namun tantangan ekonomi dan lingkungan masih besar. Kami ingin menjadikan Kelurahan Petobo sebagai destinasi wisata sejarah dan studi tiru, seperti Kampoeng Oase Ondomohen. Selain meningkatkan ekonomi warga, ini juga bisa menjadi sumber pendapatan asli kelurahan,” ujar Suharyadi.

Ia juga menyoroti rendahnya kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan sampah di Petobo. Ia menceritakan, sejak memulai inisiatif swadaya pada 2022, ia berhasil menunjukkan bahwa sampah dapat memiliki nilai ekonomi. Bahkan, ia pernah menjual sampah yang sebelumnya dianggap tidak bernilai dan meraup puluhan juta rupiah.

“Warga mulai melirik dan ingin berkontribusi setelah melihat bahwa sampah bisa mendatangkan keuntungan,” tambah Suharyadi.

Ia berharap metode berbasis RT yang diterapkan di Kampoeng Oase Ondomohen dapat diadaptasi di Petobo. Dengan inovasi unggulan di setiap RT dan RW, Suharyadi yakin Petobo bisa menjadi model pengelolaan lingkungan yang inspiratif di Sulawesi Tengah.

“Insya Allah, apa yang kami pelajari di sini akan kami terapkan di Palu. Setiap RT dan RW di Petobo akan memiliki inovasi unggulan yang berbeda. Kami ingin Petobo menjadi titik kunjungan studi tiru seperti Kampoeng Oase Ondomohen,” ungkap Suharyadi.

Adi Candra, Pembina KBA Kampoeng Oase Ondomohen, memberikan apresiasi atas semangat tinggi yang ditunjukkan oleh rombongan dari Palu. Ia juga mengungkapkan rasa bangga karena Kampoeng Oase Ondomohen dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan.

“Semangat belajar mereka luar biasa. Walaupun jadwal kunjungan sempat molor, mereka tetap antusias dan menyampaikan pertanyaan-pertanyaan yang sangat mendalam,” kata Adi.

Adi menambahkan, pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan harus menjadi bagian integral dari tata kelola kota yang sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya poin 11, yang bertujuan menciptakan kota dan permukiman yang berkelanjutan. Ia memberikan beberapa tips bagi Tim TPS 3R Kota Palu untuk memulai langkah-langkah kecil yang terarah.

Sementara itu, Endang Sriwulansari, Ketua RT 08 RW 07 Ondomohen, menyambut baik kunjungan tim Kota Palu dan memberikan tips dalam menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah.

Endang menceritakan, perjuangan Kampoeng Ondomohen dimulai pada tahun 2004 dan berlanjut dengan berbagai lomba sejak 2015. Prestasi demi prestasi mulai diraih sejak 2016 hingga sekarang. Keberhasilan ini tercapai berkat konsistensi dalam menjaga kebersihan dan pelestarian lingkungan yang telah dilakukan dengan baik oleh warga kampung.

Dian Cholifah, Fasilitator TPS 3R Kota Palu, mengungkapkan bahwa pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan di Kampoeng Oase Ondomohen memberikan inspirasi besar bagi masyarakat di Palu. Melalui gerakan swadaya, Dian berharap masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan.

“Pengelolaan sampah di sini sangat luar biasa, yang bisa dijadikan motivasi untuk kita terapkan di Palu. Langkah awal dimulai dari swadaya masyarakat yang dulu tidak peduli, sekarang mulai peduli terhadap lingkungan,” tambahnya. sis, sba

Related posts

Usung 68 Bacaleg Perempuan, DPW PAN Targetkan Minimal 14 Kursi di DPRD Jatim

redaksiWD

Khofifah Sampaikan Nota Keuangan atas Raperda P-APBD 2023

redaksiWD

Stunting Menurun Drastis, Pemkot Surabaya Targetkan Zero Kasus

redaksiWD

Leave a Comment