wartadigital.id
Headline Surabaya

Antisipasi Mudik Idul Adha, Wagub Emil Tinjau Operasi Lalu Lintas di Jembatan Suramadu

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dan Kepala Staf Komando Daerah Militer V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan meninjau operasi lalu lintas di Jembatan Suramadu, Senin (19/7/2021) malam.

 

SURABAYA (wartadigital.id)  – Tradisi mudik alias toron saat Idul Adha bagi warga Madura diantisipasi Pemprov Jatim dan jajaran terkait. Sebagai antisipasi arus mudik Idul Adha 1442 H, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama Wakapolda Jatim Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo dan Kepala Staf Komando Daerah Militer V Brawijaya Brigjen TNI Agus Setiawan meninjau operasi lalu lintas di Jembatan Suramadu, Senin (19/7/2021) malam.

Wagub yang akrab disapa Emil tersebut langsung melihat bagaimana para aparat mengecek kelengkapan dokumen para pengendara mobil dan motor. Tak hanya itu, ia juga mengunjungi Pos Check Point Pengendalian PPKM Darurat di Polres Pelabuhan Tanjung Perak.

Menurut mantan Bupati Trenggalek itu, pengendalian arus lalu lintas dirasa penting. Mengingat, tren kenaikan kasus Covid-19 terjadi pada saat arus besar mudik. Momen tersebut mengakibatkan kemacetan dan kerumunan.

“Ada atensi yang sangat tinggi terhadap risiko apabila ada mobilitas. Maka, belajar dari pengalaman tahun lalu, kami memantau langsung di lapangan pada jam-jam di mana orang-orang biasanya mencoba melanggar,” ujarnya.

Namun, dirinya menjelaskan, bahwa dirinya sangat senang melihat adanya perubahan yang cukup signifikan dalam tren antrian lalu lintas menjelang lebaran. Sebab, menurut data Dirlantas Polda Jatim, terjadi penurunan 70 % dibanding tahun lalu.

“Ada berita tentang warga toron yang memenuhi Jembatan Suramadu. Tapi kenyataan di lapangan sekarang tidak demikian. Bukan berarti tidak ada yang toron. Tentu ada, tetapi kita sudah memenuhi komitmen bahwa mereka yang dialgomerasi, mereka yang ingin mencari nafkah tidak dihalangi,” terangnya.

Dengan kondisi arus lalu lintas yang lancar dan kooperatifnya warga untuk tidak mudik, maka tindakan yang diambil petugas masih berupa pengendalian. Di mana mereka hanya akan memeriksa kelengkapan dokumen pengendara saja.

“Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa nanti jika arus mudik besar, akan dilakukan penyekatan. Untuk sekarang, masih berupa pengendalian. Ini saya rasa cukup, karena toh sudah ada banyak pengendara yang disuruh putar balik karena tidak taat dan dokumennya tidak lengkap,” paparnya.

Wagub Emil pun berterima kasih kepada warga yang taat beserta personel aparat yang telah bekerja keras. Selain itu, ia juga berharap agar Idul Adha 1442 H berjalan lancar tanpa lonjakan kasus Covid-19.

“Mudah-mudahan terus terjaga kondusifitas ini dan besok kita bisa menjalankan Idul Adha dengan khidmat walaupun beribadah dari rumah masing-masing. Termasuk pemotongan kurban juga dilakukan dengan tertib dan tidak menimbulkan kerumunan,” harapnya.

Sementara itu, Wakapolda Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo mengatakan, pengendalian di Jembatan Suramadu ini akan terus dilakukan hingga 25 Juli 2021. Hal ini dilakukan untuk terus menjaga kestabilan kondisi lalu lintas seperti sekarang ini.

“Jangan mempermasalahkan kapan ini berakhir. Yang harus kita lakukan adalah memikirkan bagaimana kita semua mentaati protokol kesehatan. Kalau sudah melakukan ikhtiar ini, saya yakin kita bisa melewati pandemi ini,” paparnya.

Kasdam Brigjen TNI Agus Setiawan turut menambahkan, bahwa pengendalian tersebut dilakukan secara nasional, yakni di Jawa dan Bali. Langkah itu dilakukan untuk melawan penyebaran mata rantai Covid-19. Hal ini juga sebagai tindaklanjut adanya PPKM Darurat di kedua wilayah.

“Ini berlaku secara nasional, yakni di seluruh Jawa dan Bali. Kami melibatkan ribuan aparat, baik di perbatasan antar provinsi, perbatasan kabupaten/kota, maupun di dalam kabupaten/kota itu sendiri. Mudah-mudahan ini bisa menjadi langkah konkrit menekan penyebaran virus corona ini,” ujarnya.

Pengendalian di Jembatan Suramadu sendiri dilakukan dengan pengecekan surat-surat berupa Surat Ijin Keluar Masuk (SIKM), vaksinasi tahap satu, serta rapid antigen. Mereka yang tidak memiliki dokumen tersebut akan diminta untuk memutar arah dan tidak diperkenankan melewati perbatasan. Walaupun begitu, truk-truk bermuatan bahan bangunan, medis ataupun sembako akan langsung diijinkan lewat untuk menghindari terjadinya kemacetan. rya, mas

 

 

Related posts

Marak KDRT dan Perselingkuhan,  Ini  Tips Pakar Unair yang Harus Dipersiapkan Sebelum Menikah

redaksiWD

Satreskim Polres Sampang Berhasil Ungkap Curanmor 3 Hari Berturut-turut

redaksiWD

Surabaya Jadi Percontohan Penyelenggaraan Smart Healthy City di Indonesia

redaksiWD