wartadigital.id
HeadlineManca

College of Arms Pastikan Tak Ada Upacara Kenegaraan di Pemakaman Pangeran Philip

Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II.

 

LONDON (wartadigital.id) – Pembatasan sosial seiring adanya pandemi Covid-19 memengaruhi prosesi pemakaman Pangeran Philip dari Inggris. Pemakaman Pangeran Philip dipastikan tidak akan dilakukan dengan mengguakan upacara kenegaraan.

College of Arms, lembaga yang mengatur tata cara upacara Kerajaan Inggris menyebutkan, mendiang suami Ratu Elizabeth akan disemayamkan di Kastil Windsor menjelang pemakaman di Kapel St George. “Pengaturan pemakaman telah direvisi mengingat keadaan yang berkaitan dengan pandemi Covid-19, dan dengan menyesal diminta agar masyarakat tidak berusaha untuk menghadiri atau berpartisipasi dalam acara apa pun untuk menggantikan (upacara) pemakaman,” sebut College of Arms, Sabtu (10/4/2021).

Pangeran Philip atau Duke of Edinburgh meninggal dunia pada Jumat (9/4/2021) pagi waktu Inggris setelah sebelumnya sempat mendapatkan perawatan di rumah sakit selama tiga pekan. Suami dari Ratu Elizabeth II itu menghembuskan nafas terakhirnya pada usia 99 tahun di Kastil Windsor, salah satu tempat peristirahatan milik keluarga Kerajaan Inggris.

Kastil tersebut digunakan oleh Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II untuk berlindung selama pandemi Covid-19. Pangeran Philiip sempat dirawat di dua rumah sakit berbeda akibat penyakit jantung dan infeksi yang dideritanya. Tak disebutkan infeksi apa yang dialami, akan tetapi Kerajaan Inggris menegaskan bahwa infeksi tersebut tak terkait dengan Covid-19.

Mengutip AFP, pada 16 Februari 2021, Pangeran Philip dilarikan ke RS King Edward VII, London lantaran merasa tak enak badan. Saat itu, dia terlihat masih bisa berjalan sendiri saat memasuki rumah sakit.

Pangeran Philip lahir pada 10 Juni 2021 di Corfu Yunani. Dia lahir dari keluarga bangsawan di negara tersebut. Ayahnya adalah Pangeran Andrew dari Yunani, putera bungsu dari Raja George I dari Yunani atau Prince William dari Denmark dan Norwegia. Sementara ibunya, Puteri Alice adalah puteri dari Lord Louis Mounbatten dan cicit dari Ratu Victoria.

Pangeran Philip menikah dengan Elizabeth Alexandra Mary atau Ratu Elizabeth II pada 1947. Kala itu Elizabteh masih menyandang status puteri dan baru diangkat menjadi Ratu Inggris lima tahun setelahnya. Pangeran Philip merupakan sepupu jauh dari Ratu Elizabeth II. Mereka berdua sudah bertemu sejak kecil, bahkan permaisuri terlama dalam sejarah Kerajaan Inggris itu mengaku telah jatuh cinta dengan Pangeran Philip di usianya yang ke-13. Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II dikaruniai empat anak, delapan cucu dan 10 cicit.

Pesona dan keengganan sang pangeran untuk mentolerir orang-orang yang dianggapnya bodoh atau penjilat, membuatnya dihormati oleh sebagian warga Inggris. Namun bagi sejumlah orang, sikapnya yang terkadang kasar membuatnya juga turut disorot oleh publik.

Perdana Menteri Boris Johnson mengatakan Pangeran Philip telah membantu membimbing keluarga kerajaan dan monarki sehingga mereka tetap menjadi bagian yang sangat penting untuk keseimbangan dan kebahagiaan kehidupan nasional Inggris.  “Kepada Yang Mulia dan keluarganya, perhatian bangsa harus kita tujukan hari ini. Karena mereka telah kehilangan bukan hanya figur publik yang sangat dicintai dan sangat dihormati, tetapi juga suami yang setia dan ayah, kakek, yang bangga dan penuh kasih, dan, dalam beberapa tahun terakhir (juga menjadi) kakek buyut,” kata Johnson.  riz, afp

Related posts

OPOP Expo 2021 di Gresik Resmi Dibuka

redaksiWD

Gejolak Perang Iran vs Israel, Menteri ESDM Jamin Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Walikota Eri Cahyadi Bantu Bersih-bersih Kawasan A Yani

redaksiWD

Leave a Comment