FLORIDA (wartadigital.id) – Mantan Presiden AS Donald Trump telah diblokir dari Twitter, Facebook dan situs media sosial lainnya setelah serangan 6 Januari 2021 di Capitol yang menewaskan sejumlah orang. Kerusuhan tersebut dinilai dipicu pernyataan Trump di medsos, yang berulang kali menegaskan bahwa pemilu AS 2020 dipenuhi kecurangan. Dua raksasa media sosial itu membekukan akun Trump secara permanen dengan alasan berpotensi memicu penghasutan aksi kekerasan.
Setelah lama tak bersuara di internet, Donald Trump berencana akan meluncurkan platform media sosialnya sendiri dalam dua hingga tiga bulan ke depan. “Platform milik Trump akan menjadi medsos terpanas di internet,” klaim Miller dilansir dari laman BBC, Senin (22/3/2021).
Juru bicara kampanye Trump 2020, mengatakan bahwa Trump akan memasuki kembali ruang media sosial dengan platform baru miliknya yang akan sepenuhnya mendefinisikan ulang ‘permainan’ di media sosial.
Sejak kalah dari Joe Biden dalam Pemilu 2020 dan meninggalkan Washington, Trump kembali ke resor pribadi Mar-a-Lago di Palm Beach Florida. Menurut keterangan beberapa orang terdekatnya, Trump menghabiskan waktu dengan bermain golf, makan malam bersama teman dan bertemu sejumlah politisi serta tamu lainnya.
Mantan presiden itu praktis tidak terlalu menonjolkan diri. Meskipun, dia sesekali mengeluarkan rilis berita. Tetapi Miller mengatakan Trump telah bekerja keras selama ini. “Ada banyak pertemuan berkekuatan tinggi yang dia lakukan di Mar-a-Lago dengan beberapa tim yang datang,” kata Miller, dikutip dari Channel News Asia.
Sayangnya, Miller tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait dengan media sosial ini dan tidak ada konfirmasi lebih lanjut dari pejabat di lingkungan Trump. Sejumlah pihak meyakini pembuatan medsos ini merupakan salah satu upaya Trump untuk kembali melaju ke pemilu AS 2024, atau setidaknya untuk mendukung tokoh pilihannya nanti.
Selama lebih dari 10 tahun, Trump menggunakan Twitter untuk berbicara langsung kepada masyarakat AS. Ia memiliki hampir 90 juta pengikut di medsos. riz, bbc