
Pemerintah Pakistan mempertimbangkan penguncian yang lebih ketat menyusul naiknya kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir.
ISLAMABAD (wartadigital.id) – Penyebaran Covid-19 di Pakistan mulai naik lagi. Pakistan mencatat lebih dari 200 kematian akibat virus Covid-19 dalam sehari. Ini pertama kalinya angka kematian di negara itu mencapai 200 kasus sejak pandemi dimulai. Melihat hal ini, pemerintah mengatakan akan mempertimbangkan penguncian yang lebih ketat.
Pusat Operasi Komando Nasional (NCOC) melaporkan 201 kematian tercatat pada Selasa, 27 April 2021. Dengan jumlah itu, total kematian di Pakistan akibat covid-19 mencapai 17.530 kasus.
Sebelumnya, jumlah kematian harian tertinggi mencapai 157 kasus, tercatat pada 23 April. Sebanyak 5.292 kasus baru juga dilaporkan pada Selasa kemarin sehingga total kasus menjadi 810.231 di sana.
Sayangnya, angka pengujian masih sangat rendah, yakni 10,8 persen. Selain itu, baru dua juta orang yang divaksinasi di negara tersebut. Pakistan kini tengah berjuang mendapatkan pasokan vaksin yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduknya.
Meski demikian, para pejabat mengatakan fasilitas kesehatan mereka berisiko kewalahan. Pakistan memiliki sumber daya kesehatan yang sangat terbatas, dengan ventilator dan oksigen yang juga tak banyak.
Sekitar 6.286 pasien covid-19 tengah dirawat di 631 rumah sakit. Lebih dari 70 persen ventilator dan tempat tidur beroksigen ditempati di rumah sakit di banyak kota besar.
Pada Senin lalu, pasukan militer Pakistan dikerahkan di 16 kota besar untuk membantu penegakan hukum sipil. Hal ini dilakukan dalam menegakkan langkah-langkah untuk mengekang penyebaran virus korona, termasuk pemakaian masker di depan umum dan penutupan bisnis setelah pukul 18.00.
Menteri Kesehatan Faisal Sultan memperingatkan bahwa langkah-langkah tersebut dapat diperluas ke daerah lain jika masyarakat tidak mengindahkan anjuran tentang menjaga jarak sosial, memakai masker dan lainnya.
Langkah pencegahan ini, kata Faisal harus dilakukan terutama saat bulan suci Ramadan dengan libur Idul Fitri bulan depan. “Harap sederhanakan Ramadan dan Idul Fitri tahun ini, agar kita bisa melawan penyakit ini dan melewati situasi sulit,” ucapnya dilansir dari Channel News Asia, Rabu (28/4/2021).
Provinsi selatan Sindh mengumumkan bahwa transportasi antar kota akan dihentikan mulai 30 April. Kebijakan ini akan berakhir hingga 17 Mei, tepat setelah libur Idul Fitri. cna, med