LAMONGAN (wartadigital.id) – Produksi padi di Kabupaten Lamongan diklaim tertinggi ketiga nasional. Karena itu Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta pemerintah setempat mempertahankan dan meningkatkan produksi padi.
“Mohon dijaga dan terus ditingkatkan sebagai lumbung pangan di Jatim,” kata dia, usai serah terima jabatan pasangan Bupati dan Wakil Bupati Lamongan Yuhronur Efendi-Abdul Rouf di DPRD Lamongan, Sabtu (6/3/2021).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistika (BPS) Jatim, pada kuartal ketiga 2020, ada peningkatan produksi padi di Jatim sebesar 0,44 juta ton, dari 9,58 juta ton pada 2019 menjadi 10,02 juta ton pada 2020. Surplus ini menempatkan Jatim sebagai produsen padi terbesar di Indonesia tahun ini.
“Selain padi, ada potensi-potensi lain yang dimiliki Lamongan yang tentu harus terus dijaga dan ditingkatkan. Selain padi, juga ada jagung dan pasar ikan,” ujarnya.
Khofifah menjelaskan, selain di Lamongan, daerah lain seperti Kabupaten Ngawi mampu memproduksi 0,83 juta ton padi, serta Kabupaten Bojonegoro yang memproduksi 0,74 juta ton padi.
“Tinggi produktivitas sektor pertanian di daerah-daerah itu membuat Jatim sebagai lumbung pangan nasional. Dan Jatim masih bisa mempertahankan itu di tengah pandemi Covid-19,” katanya.
Bahkan, imbuh Khofifah, hasil produksi padi di Jatim juga memiliki peran penting terhadap stok pangan di 16 provinsi di Indonesia bagian timur. Ia pun meminta lumbung pangan di daerah-daerah Jatim seperti Tuban, Nganjuk, Tulungagung, Ngawi, Lamongan, Bojonegoro, Jember, dan Ponorogo, dipertahankan. “Saya harap produksi padi ini tetap menjadi andalan, sebagai penyokong lumbung pangan nasional,” jelas dia. sam