
TRENGGALEK (wartadigital.id) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek bekerjasama dengan beberapa lembaga, kembali menggelar pelatihan wirausaha bagi perempuan. Pelatihan yang digelar 16-18 Maret 2021 itu, menyasar 100 orang yang mayoritas adalah perempuan.
Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, pelatihan ini merupakan rangkaian dari program 5.000 wirausahawan baru di Trenggalek selama 2021. “Ini sudah batch kedua. Tahun ini kami bertekad agar tercipta 5 ribu wirausahawan perempuan baru yang benar-benar naik kelas,” kata pria yang akrab disapa Mas Ipin itu kemarin.
Pada tahap ini, mereka yang dilatih adalah orang-orang yang sudah memiliki usaha rintisan. Usaha itu bisa merupakan usaha yang baru berjalan atau konsep yang segera terealisasi. Dengan dilatih secara intens, Mas Ipin berharap para wisausahawan ini bisa lebih mantab dalam memulai bisnisnya.
“Ini nantinya juga untuk menambah kontribusi penghasilan perempuan di Trenggalek. Akan kami pakai untuk mengukur penunjang indeks pembangunan ekonomi di Trenggalek,” sambungnya.
Berdayanya perempuan secara ekonomi, lanjut dia, akan berdampak pada banyak hal. Selain adanya tambahan pemasukan, perempuan yang berdaya secara ekonomi juga diyakini akan mampu mendorong peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM). “Agar nanti kualitas rumah tangga lebih baik. Karena pemasukan perempuan bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas SDM, terutama untuk putra-putrinya,” tutur Mas Ipin.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Kabupaten Trenggalek Agus Setiyono menambahkan, peserta akan dibekali dengan pengetahuan soal seluk-beluk dunia usaha dalam pelatihan itu.
Para mentor yang mendampingi berasal dari Femalepreneur Indonesia, lembaga yang aktif dalam dunia pembelajaran kewirausahaan dan pengembangan diri perempuan. “Pelatihan meliputi pola pikir wirausahawan, desain, marketplace, dan pengelolaan SDM,” terang Agus.
Ke depan, pelatihan serupa akan digelar secara maraton. Sehingga dalam setahun, target 5.000 wirausahawan baru bakal terwujud. “Sehingga sampai nanti 2024, harapannya terbentuk 15 ribu pengusaha perempuan baru yang mampu mendorong terwujudnya ekonomi yang inklusif,” pungkasnya. suc