wartadigital.id
EkbisHeadline

Pacu Kualitas, Sarang Burung Walet Jatim Siap Pasok Pasar Tiongkok

Tiongkok merupakan pasar utama ekspor Sarang Burung Walet di Jawa Timur disusul oleh Hongkong, Amerika Serikat dan Singapura.

SURABAYA (wartadigital.id)  – Pemprov Jatim melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) siap mendukung pengembangan ekspor Sarang Burung Walet (SBW) mengingat potensinya yang sangat besar untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor dan meningkatkan penghasilan devisa suatu negara. Saat ini Tiongkok masih menjadi pasar terbesar bagi ekspor Sarang Burung Walet Indonesia, utamanya di Jawa Timur.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur Drajat Irawan menjelaskan bahwa Tiongkok merupakan pasar utama ekspor Sarang Burung Walet di Jawa Timur disusul oleh Hongkong, Amerika Serikat dan Singapura.

“Berdasarkan data yang dihimpun melalui Pusdatin Kemenperin RI, nilai ekspor Sarang Burung Walet Jatim sepanjang 2020 adalah 99,43 juta dolar AS dengan total seberat 209,5 kilogram dan pasar utamanya adalah Tiongkok,” urai Drajat, Selasa (27/4/2021).

Kontribusi ekspor Sarang Burung Walet Jatim ke Tiongkok pada 2020 adalah 46 juta dolar AS, nilai tersebut meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya senilai 38,5 juta dolar AS. Drajat menambahkan bahwa Sarang Burung Walet merupakan komoditas pangan asal hewan yang memiliki nilai gizi serta nilai ekonomi yang tinggi.

Dengan potensinya yang sangat besar untuk mengisi kebutuhan pasar Tiongkok, dia mengatakan bahwa pelaku usaha Sarang Burung Walet di Jatim diharapkan mampu meningkatkan kualitas produksi agar bisa mengambil peluang ekspor dari komoditas tersebut.

Drajat menambahkan bahwa peningkatan kualitas Sarang Burung Walet serta pemenuhan persyaratan ekspor Sarang Burung Walet akan mempermudah pelaku usaha untuk dapat mengisi kebutuhan pasar Tiongkok akan komoditas Sarang Burung Walet. Di sisi lain, Indonesia dan Tiongkok juga telah memiliki perjanjian perdagangan yang bisa dimanfaatkan oleh eksportir yaitu ASEAN-Tiongkok FTA dan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

Untuk mendukung hal tersebut, Pemprov Jatim melalui Disperindag Jatim sesuai arahan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa telah menerapkan sejumlah strategi guna meningkatkan kinerja ekspor guna mempercepat pemulihan ekonomi.

“Sejumlah strategi untuk meningkatkan ekspor Jatim antara lain adalah fasilitasi standarisasi, fasilitasi kelancaran proses ekspor melalui koordinasi dengan instansi sektoral terkait kegiatan ekspor, pemanfaatan FTA (Free Trade Agreement) kepada pelaku usaha dan optimalisasi penggunaan dokumen Surat Keterangan Asal (SKA),” ujar Drajat.

Kemudian juga optimalisasi fungsi Export Center, inovasi teknologi melalui Sipintar (Sistem Informasi Perdagangan Internasional) dan Dashboard PEPI, layanan chatbot klinik INDAG). Terdapat pula program pelatihan ekspor melalui kegiatan Export Coaching Program (ECP), sosialisasi kebijakan ekspor, kegiatan Business Matching hingga kurasi produk oleh kurator professional melalui Pondok Kurasi.

Dengan berbagai strategi maupun kebijakan tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kinerja ekspor Jatim utamanya pada komoditas Sarang Burung Walet serta memulihkan perekonomian dan transformasi ekonomi menuju Jatim Bangkit 2021. hdi

Related posts

Susul Tujuh Atlet Lain, Eko Yuli Lolos Olimpiade Paris 2024

Komitmen Terapkan Bisnis Berkelanjutan, hibank Raih Top GRC Awards 2023

redaksiWD

Mudik Lebaran Tanpa Khawatir dengan Layanan Tarik Tunai BNI

redaksiWD

Leave a Comment