SURABAYA (wartadigital.id) – Mempercepat penurunan stunting menjadi salah satu kegiatan kemitraan yang sedang dipersiapkan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur dalam 2021 di 88 titik. Untuk menurunkan angka stunting, BKKBN akan mulai melakukan Sosialisasi Pendataan Keluarga pada 1 April 2021 esok.
Kepala Perwakilan BKKBN Jatim Sukaryo Teguh Santoso, mengatakan Pendataan Keluarga (PK) 2021 ini sangat penting. Karena salah satu tujuannya untuk mengidentifikasi keluarga berisiko stunting. “Untuk memperlancar pelaksanaan PK, setiap keluarga diharapkan dapat memberi informasi yang sejelas-jelasnya kepada petugas, agar data keluarga yang diperoleh valid dan akurat,” ujar Sukaryo, Rabu (31/3/2021).
Pada 2019 prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,7%, dan menempati urutan tertinggi ke-4 dunia. Jumlah ini masih jauh dari standar WHO yang mengharuskan angka stunting di bawah 20%.
Untuk menekan angka stunting, Presiden Joko Widodo telah menunjuk BKKBN sebagai badan yang bertanggung jawab dan mengetuai pelaksanaan percepatan penurunan angka stunting di Indonesia. Presiden menegaskan, pada 2024, balita stunting di Indonesia tidak lebih dari 14 %. “Artinya, selama 3,5 tahun ke depan, kita harus mampu menurunkan 13,7 % (rata-rata 4 % per tahun). Untuk mencapai kondisi tersebut, tentunya dibutuhkan kerja keras dan kerjasama dengan semua pihak. Salah satunya dengan mitra kerja Komisi IX DPR RI,” terangnya.
Terkait hal tersebut, Sukaryo mengungkap, beberapa waktu yang lalu BKKBN Jatim mendapat kunjungan anggota Komisi IX DPR RI Dapil Jawa Timur, Lucy Kurniasari.
Mengutip pernyataan Lucy, Sukaryo mengatakan, sinergitas antara BKKBN Jatim dengan Komisi IX DPR RI melalui sosialisasi program pembangunan keluarga Bangga Kencana bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil yang sejahtera di Jawa Timur. Lucy mendukung penuh program yang dicanangkan Presiden RI, Joko Widodo dalam mempercepat penurunan stunting dan pelaksanaan PK 2021. sri