JAKARTA (wartadigital.id) – Kabar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati siap mundur dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) santer belakangan terakhir. Di tengah isu itu, bendahara negara tersebut terpantau masih menjalankan tugasnya sebagai Menteri Keuangan.
Sri Mulyani menggungah momen dirinya menghadiri rangkaian acara Forum Ekonomi Dunia (WEF) 2024 di Davos, Swiss, Kamis (18/1/2024).
“Menutup rangkaian agenda saya di Davos Klosters, saya bicara mengenai kawasan tempat tinggal kita Asia Tenggara di @worldeconomicforum. Saya mendiskusikan tentang bagaimana membangun integrasi regional @asean melalui perekonomian digital,” ujar Sri Mulyani dalam akun instagram-nya @smindrawati, dikutip pada Kamis (18/1/2024).
Dalam unggahannya tersebut, Sri Mulyani bercerita bahwa ekonomi digital bukanlah hal asing bagi Indonesia, bahkan menjadi salah satu pilar keketuaan ASEAN Indonesia. Ia menyebut, Presidensi Indonesia pada G20 di 2022 lalu menempatkan perekonomian digital sebagai salah satu aspek sangat penting dalam mentransformasi perekonomian.
“Daya ungkit ekonomi dapat diciptakan melalui digitalisasi karena ASEAN memiliki populasi lebih dari 640 juta jiwa, lebih dari setengahnya berusia di bawah 30 tahun, mereka semakin melek digital,” ujar Sri Mulyani.
Berdasarkan studi Boston Consulting Group, kata Sri Mulyani, perekonomian pada 2030 bisa mencapai 2 triliun AS jika mampu mengakselerasi implementasi Digital Economic Framework Agreement yang telah diadopsi oleh para pemimpin ASEAN pada Keketuaan Indonesia di 2023 lalu.
“Begitu banyak potensi, tetapi kita juga tahu bahwa banyak rintangan. Saya yakin, potensi ini dapat digarap bersama melalui kerja sama yang apik. Demi kesejahteraan dan kemakmuran bangsa kita, kini dan nanti,” kata Sri Mulyani.
Adapun sebelumnya diberitakan, ekonom senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyatakan mendengar kabar bahwa Sri Mulyani siap mundur dari kabinet Presiden Jokowi. “Saya dengar Bu Sri Mulyani yang paling siap untuk mundur,” ujar Faisal dalam acara Politicsl Economic Outlook 2024 yang diunggah di akun YouTube Progresif Idn pada Senin, 15 Januari 2024.
Faisal juga mengajak masyarakat untuk membujuk mantan Managing Director World Bank itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, dan menteri-menteri lain untuk mundur dari kabinet Jokowi.
Ajakan itu dilontarkan Faisal karena dia menilai kinerja pemerintahan Jokowi buruk. Faisal menyoroti sejumlah mega proyek, seperti Ibukota Nusantara (IKN) dan kereta cepat. “Bikin macam-macam itu duitnya nggak ada, dengan cara apa dong jadinya? Utang. Utang sekarang Rp 8 kuadriliun,” kata Faisal.
Selain itu, Faisal juga menilai Jokowi terkesan berpihak kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Seperti diketahui, Gibran adalah putera sulung Jokowi. Faisal Basri melanjutkan, mundurnya sejumlah menteri bisa sangat berdampak.”Itu efeknya akan dahsyat secara moral,” ujarnya. tmp