SURABAYA (wartadigital.id) – Universitas Airlangga (Unair) menjadi tuan rumah pelaksanaan WUACD Summit 2025 yang digelar bersamaan dengan AMBC 2025 dan ASEAN BCG Network Conference.
Acara ini dibuka pada Jumat (13/6/2025) dan berlangsung sampai Minggu (15/6/2025) di ASEEC Tower, Kampus Dharmawangsa-B Unair Surabaya.
Agenda internasional ini menghadirkan delegasi dari lebih dari 12 negara, dengan rangkaian acara meliputi konferensi, workshop, penandatanganan MoU, hingga kunjungan ke lokasi pengabdian masyarakat.
Konferensi ini bertujuan memperkuat kolaborasi lintas negara ASEAN dalam bidang mikrobiologi, bioteknologi, dan pengembangan komunitas, sebagai respons terhadap tantangan global. Seperti perubahan iklim, krisis pangan, dan hilangnya keanekaragaman hayati.
Acara turut menghadirkan mitra dari kalangan akademisi, peneliti, sektor swasta, dan organisasi pembangunan internasional.
Wakil Rektor Unair Bidang Riset, Inovasi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih M Si, dalam sambutannya menyampaikan bahwa konferensi ini menjadi momen strategis untuk menyatukan kekuatan riset lintas disiplin. “Hari ini kita tidak hanya konferensi, tapi menyatukan seluruh jaringan untuk memperkuat kolaborasi lintas negara dan disiplin. Harapannya, kegiatan ini dapat menghasilkan kolaborasi baru dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” ujar Prof Nyoman.
Senada dengan itu, Ketua AMBC 2025 Prof Dr Ni’matuzahroh menekankan urgensi forum ini sebagai sarana pertukaran pengetahuan dan praktik terbaik antarnegara. “Forum ini penting sebagai wadah diskusi, inovasi, dan jejaring para ahli mikrobiologi dan bioteknologi di kawasan ASEAN untuk mendukung pembangunan berkelanjutan,” ucapnya.
Dalam sambutannya, Prof Dr Ni’matuzahroh, menegaskan mengenai pentingnya kesempatan dan peluang ini dalam menghadapi permasalahan ke depan dengan mengoptimalkan kerjasama di berbagai lini bidang. “Konferensi ini menjadi wadah untuk memperkuat jejaring profesional, memperluas wawasan, dan menciptakan kolaborasi riset yang inovatif dalam menghadapi krisi ke depan,” tegasnya.

Acara ini menjadi bukti nyata kontribusi Unair dalam diplomasi sains internasional dan penguatan peran ASEAN dalam menghadapi tantangan global melalui riset, inovasi, dan pembangunan komunitas.
nti