
Unair baru saja hadir di Gili Iyang, dengan program unggulan bernama Airlangga Community Development Hub (ACDH 2023) Gili Iyang Sumenep. ACDH melaksanakan penerjunan yang pertama pada 7-10 September 2023 lalu.
Kegiatan ACDH merupakan kegiatan rutin pengmas Unair di bawah koordinasi langsung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) dengan penanggung jawab Wakil Rektor Research, Innovation, Community Development (RICD) Prof Dr Ni Nyoman Tri Puspaningsih MSi.
Tema yang diboyong dalam kegiatan kali ini adalah ACDH Gili Iyang adalah Konservasi Sumber Daya Alam Pulau Gili Iyang sebagai Upaya untuk Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat yang Berkelanjutan Berbasis Kearifan Lokal dan Supporting Teknologi Pendukung.
Unair menyasar 3 kawasan di penerjunan pengabdian kepada masyarakat di tingkat universitas, yaitu kawasan remote area diwakili oleh ACDH Gili Iyang, daerah perbatasan diwakili oleh ACDH Bintan dan dan daerah pesisir diwakili oleh ACDH Banyuwangi. Adapun PIC dari kegiatan ACDH Bintan adalah Prof Dr Retna Apsari MSi, IPM yang juga Wakil Dekan 3 FTMM. ACDH Gili Iyang diikuti oleh seluruh fakultas di lingkungan Unair.
Pembukaan ACDH Gili Iyang dilaksanakan pada 8 September 2023 kemarin dihadiri oleh Koordinator Pengmas LPPM Dr Pratiwi drg, MKes, PIC ACDH Gili Iyang Prof Dr Retna Apsari MSi, IPM, Kepala Puskesmas Dungkek, Camat Dungkek, kader dan petugas kesehatan di wilayah Kecamatan Dungkek, student dan staff inbound SEGTA FTMM, dosen FTMM, mahasiswa FTMM, tenaga pendidik FTMM, karyawan Kecamatan Dungkek, dan karyawan Puskesmas kecamatan Dungkek. Kegiatan pembukaan dilaksanakan di Pendopo Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura.
ACDH akan melanjutkan penerjunan berikutnya ke Gili Iyang pada 21-24 September 2023, 12-15 Oktober 2023, 26 – 29 Oktober 2023 sesuai klaster yang akan digarap. “Di awal November 2023, ACDH Gili Iyang akan di tutup dan akan dilanjutkan pelaksanaannya di tahun kedua dan ketiga,” kata Prof Dr Retna Apsari MSi, IPM, Selasa (19/9/2023).
Dijelaskan Prof Retna dalam pembukaan ACDH Gili Iyang 2023, FTMM mempersembahkan sepeda listrik bernama TRECE (Third Electric Bike), hasil karya oleh dosen FTMM Yoga Uta Nugraha beserta tim inovator Electric Vehicle On Study (EV-OS) FTMM Unair. Sepeda listrik ini diberi nama TRECE (Third Electric Bike), yang artinya sepeda listrik tipe ketiga.
Secara umum TRECE dapat menempuh jarak 30 km untuk penggunaan tanpa pedal dan jarak yang lebih jauh jika mengaktifkan fitur pedal assist. Ditunjang dengan pilihan 3 mode gaya berkendara dengan kecepatan tertinggi mencapai 40 km/jam, diharapkan sepeda listrik ini dapat memberikan kemanfaatan yang maksimal untuk pelayanan Kesehatan di Kecamatan Dungkek, Kabupaten Sumenep, Madura. “Hasil karya dosen dan mahasiswa FTMM sudah mulai diterapkan di Gili Iyang sejak penerjunan pertama pada 2021 bersama Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA),” kata Prof Retna.
Yang menarik, tahun ini ACDH Gili Iyang terintegrasi dengan Pengabdian Kepada Masyarakat Internasional yaitu Sustainable Energy and Green Technology Integrations (SEGTA). SEGTA 2023 merupakan salah satu sumbangsih Fakultas Teknologi Maju dan Multi Disiplin (FTMM) untuk Universitas Airlangga, merupakan integrasi antara course academic dan pengmas internasional FTMM.
SEGTA tahun ini diikuti oleh 30 student inbound full time dan 8 staff inbound parttime dari 13 negara, yaitu Malaysia, Philipina, Mesir, Sudan, Yaman, Afganistan, Tanzania, Pakistan, Timor Leste, Somalia, Rwanda, India, and Malawi. Berbagai perguruan tinggi yang terlibat diantaranya adalah Universiti Malaya, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universiti Teknologi Malaysia, dan Polytechnic University of the Philippines.
Tujuan SEGTA salah satunya menghilirisasi hasil-hasil riset dosen FTMM ke masyarakat. Adapun produk FTMM yang sudah diimplementasikan ke komunitas dan masyarakat Gili Iyang adalah sepeda listrik, solar air fell berbasis cahaya matahari dan Solar Panel Shelter. Ketiga produk yang dipersembahkan FTMM di Gili Iyang tersebut merupakan persembahan FTMM dan Universitas Airlangga dalam mendukung pemberdayaan masyarakat Gili Iyang di bidang Renewable Energi, yang keberadaannya melimpah Pulau Gili Iyang, terutama cahaya matahari. Ketiga produk tersebut sudah membantu pelayanan Kesehatan dan pendukung pelayanan dan akses Tourisme di Pulau Gili Iyang.

SEGTA 2023 merupakan summer program yang dilaksanakan FTMM sejak 2022. SEGTA 2023 merupakan pelaksanaan di tahun kedua. SEGTA merupakan pengabdian kepada masyarakat internasional FTMM, dengan pelibatan mahasiswa dan dosen serta peneliti asing. Tujuannya adalah memperkenalkan produk-produk dosen yang sudah dihilirisasi di masyarakat, dan diharapkan adanya kerjasama penelitian dan pengmas internasional ke depannya dengan tujuan utama membangun pemberdayaan ekonomi masyarakat Gili Iyang. Tentu tidak kalah pentingnya adalah branding FTMM pada khususnya dan Universitas Airlangga pada umumnya di kancah global berbasis community services dan community development.
Tak kalah pentingya bahwa pelaksanaan SEGTA FTMM merupakan salah satu perwujudan dari implementasi realisasi SDG’s poin 1 (no poverty), poin 7 (Affordable and Clean Energy), 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure), 13 (climate action) serta poin 17 (Partnership for the Goals). SEGTA juga bermanfaat untuk dosen, mahasiswa dan tenaga pendidik untuk meningkatkan partnership dan networking di level global dalam kegiatan tridharma PT bersama seluruh peserta SEGTA.
Dalam pembukaan ACDH Gili Iyang 2023 yang dilaksanakan pada 8 September 2023, LPPM yang diwakili oleh Dr Pratiwi, drg, M Kes menjelaskan bahwa ACDH merupakan salah satu bentuk hilirisasi produk-produk penelitian dosen di masyarakat.
Camat dan Kepala Puskesmas Dungkek menyambut baik kegiatan ACDH dan SEGTA, dan berterima kasih atas segala sumbangsih Unair di Gili Iyang sejak 2021, dan berharap hubungan baik yang sudah dijalin akan meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dalam pembukaan ACDH dihadiri oleh perwakilan beberapa fakultas diantaranya adalah Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin, Fakultas Kedokteran, Fakultas Farmasi, Fakultas Vokasi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, dan Fakultas Keperawatan. Bertindak sebagai nara sumber pada acara pembukaan tersebut adalah Dr Rizqi Pranadyan SpOG, Subsp. Obginsos, dengan penyampaian paparan tentang Pencegahan dan Penanggulangan Resiko/ Bahaya Kehamilan Usia Dini untuk Ibu dan Anaknya. Acara tersebut dihadiri oleh kader dan petugas Kesehatan di lingkungan Kecamatan Dungkek. Bertindak sebagai moderator pada acara tersebut adalah Dr Eng Sapto Andriyono SPi, MT.
Pada 9 September 2023 tim SEGTA FTMM melanjutkan pengmas internasional ke Gili Iyang. Seluruh peserta SEGTA, baik student inbound, staff inbound, dosen, mahasiswa, laboran, teknisi dan seluruh supporting staff yang terlibat, berlayar ke Pulau Gili Iyang dengan ombak yang besar dan perjalanan yang sangat menantang bagi seluruh peserta SEGTA. Pada penerjunan ini disamping maintenance peralatan yang sudah diterjunkan di Gili Iyang, tim FTMM juga mendukung tourisme yang sudah dilaksanakan sejak 2022. Adapun support tourisme di Gili Iyang di motori oleh Fakultas Vokasi dan yang bertugas dalam penerjunan pertama yaitu Dr Sri Endah Nuhidayati MSi.
FTMM mengenalkan potensi energi terbarukan dan teknologi hijau kepada para mahasiswa dan dosen internasional peserta SEGTA. Dengan terselenggaranya SEGTA 2023 ini tidak menutup kemungkinan akan terjadi kolaborasi, baik dalam wujud pelaksanaan riset, akademik, maupun pengembangan produk atau inovasi mutakhir bersama kolaborator luar negeri.
SEGTA 2023 merupakan langkah awal kontribusi FTMM dalam memaksimalkan dan mendukung terjaganya kualitas oksigen Gili Iyang terbesar kedua di dunia. Pihak UTM sudah sepakat akan melanjutkan kolaborasi dalam produksi biodiesel. Hal tersebut didasarkan pada fakta bahwa Gili Iyang merupakan pulau dengan kadar oksigen terbesar kedua di dunia dan penghasil alga yang berlimpah di lautan yang mengelilingi pulau.
Selain sepeda listrik, produk FTMM adalah Airlfeel versi 3. Produk Airfeel V.3 merupakan sistem berbasis internet of things (IoT) untuk mengukur parameter cuaca dan kadar gas di udara dengan aplikasi berbasis Android dengan nama yang sama, AirFeel monitor. Parameter cuaca yang diukur meliputi kecepatan dan arah angin, curah hujan, suhu dan kelembaban udara, tekanan udara, dan level radiasi matahari. Di sisi lain, untuk parameter kualitas udara, konsentrasi gas yang diukur adalah oksigen, karbon dioksida, dan karbon monoksida. Alat tersebut sudah dipasang di Gili Iyang di pesisir pantai Ropet.
Produk lain FTMM adalah Solar Charging Stasiun dan sudah dipasang di Kawasan wisata Batu Canggah Gili Iyang. Alat ini sangat mendukung kelistrikan di Kawasan Batu Canggah dengan memaksimalkan besarnya sumber cahaya matahari di area tersebut.
Seluruh kegiatan ini merupakan langkah awal FTMM dalam membuktikan kualitasnya di kancah nasional dan global. Hal ini karena FTMM merupakan fakultas yang berbasis engineering dan memiliki banyak ekspertise yang siap memberikan sumbangsih luar biasa untuk Unair pada khususnya dan untuk bangsa Indonesia pada umumnya. rya