
SURABAYA (wartadigital.id) – Unair kembali menggelar wisuda pada Agustus untuk periode 233. Pada periode itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin berhasil menjadi salah satu wisudawan yang mengikuti prosesi wisuda tepat pada Sabtu (12/8/2023).
Arifin berhasil lulus setelah menyelesaikan studi magisternya pada Program Studi Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) Sekolah Pasca Sarjana Unair. Ia mengungkapkan rasa syukurnya karena dapat mengikuti prosesi wisuda untuk pertama kalinya.
“Bersyukur, ini momen wisuda pertama saya seumur hidup. Jadi, momen wisuda ini akan selalu saya kenang,” ungkapnya.
Ketika menyelesaikan studi sarjana, Arifin bercerita jika ia belum memiliki kesempatan untuk mengikuti wisuda bahkan setelah ia berhasil menamatkan kuliahnya. Hal itu terjadi lantaran pada saat momen wisuda berlangsung, terdapat jadwal yang berbenturan yang mengharuskannya terbang ke Amerika Serikat.
“Ketika S1 drop out, melanjutkan di kampus lain, saat momen wisuda saya berhalangan hadir karena sedang mengikuti Program Women’s Global Development and Prosperity di Amerika Serikat,” jelas Arifin.
Menempatkan pilihannya pada Prodi PSDM Sekolah Pasca Sarjana Unair, Arifin mengaku jika ia memiliki minat pada studi mengenai gender dan pemberdayaan perempuan. Bahkan, saat prosesi wawancara ia secara pribadi menjelaskan harapannya agar studi tersebut menjadi salah satu program studi tersendiri.
“Karena (PSDM Sekolah Pasca Sarjana Unair, Red) memiliki peminatan studi pemberdayaan perempuan. Saya berharap ke depan bisa menjadi Prodi tersendiri dan fokus akan keadilan serta kesetaraan juga inklusifitas semakin disadari oleh banyak pihak, termasuk dunia kerja dan pelayanan publik,” ujarnya.
Setelah merampungkan studinya, Arif berkata bahwa ilmu yang ia dapatkan akan jadi salah satu dasar yang dapat ia implementasikan pada kepemimpinannya. Menurutnya, antara minat, wawasan beriringan dengan kepemimpinannya akan memberikan manfaat pada Kabupaten Trenggalek sebagai daerah yang tengah ia pimpin.
“Implementasinya berupa pengarustamaan gender sebagai strategi pertumbuhan ekonomi dan pengembangaan sumber daya manusia,” tuturnya.
Saat berkuliah di PSDM Sekolah Pasca Sarjana Unair, ia merasa seperti mengulang kenangan di masa lalu. Ia bertemu dengan dosen-dosen dulu yang pernah mengajarnya ketika ia menempuh pendidikan sarjananya pada 2007 yang sudah lama tidak ia temui.
“Saya bertemu dengan dosen-dosen yang dulu pernah mengajar saya S1 sejak tahun 2007 seperti Bu Nuri Herachwati, yang menurut saya beliau-beliau gak pernah tambah tua,” kata Arifin.
Di akhir, Arifin mengutarakan harapannya kepada seluruh mahasiswa Unair yang saat ini tengah berjuang untuk bisa menyelesaikan studinya. Ia memberikan semangat kepada seluruh mahasiswa Unair untuk terus belajar menimbang tidak semua orang mendapatkan kesempatan untuk belajar di perguruan tinggi. rya