JAKARTA (wartadigital.id) – Program food estate yang dikendalikan oleh Menteri Pertahanan RI sekaligus Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dituding oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai kejahatan lingkungan.
Menanggapi itu, Anggota Dewan Pakar DPP Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono angkat bicara. Menurut dia, apa yang disampaikan Hasto tidak tepat.
“Kritik Pak Hasto salah alamat. Bagi saya agak sedikit memalukan. Pak Hasto rupanya nggak ngerti luas lahan hutan kita,” kata BHS, Rabu (16/8/2023).
Hasto menyinggung bahwa program food estate telah membabat hutan kita, padahal sambung BHS, lahan hutan yang digunakan untuk food estate merupakan lahan hutan gambut yang sudah tak terpakai. “Jadi yang dipakai untuk food estate itu di lahan hutan gambut, bukan hutan lindung. Lahan yang tak terpakai itu dimanfaatkan buat kebutuhan pangan kita,” terangnya.
Anggota Komisi V DPR periode 2014-2019 itu lebih lanjut menjelaskan bahwa sejak program ini digulirkan pada 2020, baru sekitar 400 hektare lahan hutan gambut sudah digunakan. Jumlah luasan lahan itu tidak sebanding dengan luas hutan kita yang kini mencapai 125,8 juta hektare.
“Jadi tidak sebanding luasan food estate itu dengan apa yang dikatakan Pak Hasto. Pak Hasto tidak ngerti tentang pemanfaatan lahan yang benar. Food estate itu di bekas proyek lahan gambut, jumlahnya juga relatif sangat kecil,” pungkasnya.
Sebelumnya, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menuding bahwa food estate menjadi bagian dari kejahatan lingkungan. Tudingan itu tentu disematkan kepada Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menunjuk Prabowo yang juga merupakan Menteri Pertahanan RI sebagai pengendali dari program tersebut. Mendengar celotehan Hasto itu, Prabowo hanya menanggapi dingin.
“Yang bener”? jawabnya singkat saat ditanya wartawan usai acara yang digelar Institut Kajian Strategis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (15/8/2023).
Mungkin sudah menjadi komitmen Prabowo untuk tidak menjelekkan rival politiknya. Prabowo bertekad ingin mewujudkan Pemilu damai dan demokrasi Pancasila yang penuh kekeluargaan.
Selasa (15/8/2023) kemarin, Hasto memberikan catatan yang serius atas upaya Presiden Jokowi membangun food estate. Katanya, politik seharusnya merawat kehidupan dan menjaga bumi pertiwi. Sementara program food estate justru membabat hutan.
“Kebijakan itu ternyata disalahgunakan, kemudian hutan-hutan justru ditebang habis, dan food estate-nya tidak terbangun dengan baik. Itu merupakan bagian dari suatu kejahatan terhadap lingkungan,” ujarnya usai penganugerahan rekor MURI kepada PDIP atas program pengobatan gratis yang berlangsung 218 hari di Ciawi Bogor. rmo