wartadigital.id
Ekbis Headline

Januari – Mei 2021, Neraca Perdagangan Jatim Defisit 1,59 Miliar Dolar AS

Istimewa
Aktivitas kegiatan di Pelabuhan Tanjung Perak. Selama Januari-Mei 2021 neraca perdagangan Jatim mengalami defisit 1,59 miliar dolar AS.

SURABAYA (wartadigital.id)  – Selama Januari – Mei 2021, neraca perdagangan Jatim mengalami defisit sebesar 1,59 miliar dolar AS. Hal ini disumbangkan oleh selisih perdagangan ekspor-impor di sektor migas maupun sektor non migas yang sama-sama mengalami defisit.

Adapun defisit neraca perdagangan sektor migas adalah sebesar 1,50 miliar dolar AS. Sedangkan defisit neraca perdagangan sektor non migas adalah sebesar 86,58 juta dolar AS. Kondisi ini membuat kinerja kedua sektor tersebut perlu lebih ditingkatkan agar neraca perdagangan Jawa Timur berubah menjadi surplus di periode berikutnya.

“Perlu diupayakan untuk menekan atau mengurangi defisit dari sektor migas,” kata Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Umar Sjaifudin dalam rilisnya, Selasa (15/6/2021).

Sementara itu, neraca perdagangan Jatim selama Mei 2021 juga mengalami defisit sebesar 390,62 juta dolar AS.  Defisit ini disebabkan karena adanya selisih nilai perdagangan yang negatif pada sektor migas yang lebih besar dibandingkan pada sektor nonmigas yang justru memiliki selisih nilai perdagangan yang positif.

“Selisih nilai perdagangan pada sektor migas adalah defisit sebesar 443,07 juta dolar AS. Sedangkan selisih nilai perdagangan pada sektor non migas mengalami surplus sebesar 52,45 juta dolar AS,” imbuh Umar.

Secara kumulatif, selama Januari – Mei 2021, impor yang masuk ke Jatim sebesar 10,45 miliar dolar AS atau naik 22,99% dibandingkan Januari – Mei 2020, yakni sebesar 8,50 miliar dolar AS.

Negara asal barang impor non migas terbesar selama Januari – Mei 2021 dari Tiongkok sebesar 2,30 miliar dolar AS atau 28,29% dari total impor. Disusul dari Amerika Serikat sebesar 654,60 juta dolar AS (8,04%) dan impor dari India sebesar 393,82 juta dolar AS (4,84%). Impor non migas dari kelompok negara ASEAN sebesar 1,10 miliar dolar AS (13,51%). Sementarq dari Uni Eropa mencapai 572,38 juta dolar AS (7,03%).

Sementar aitu, selama Januari – Mei 2021, ekspor Jatim sebesar 8,87 miliar dolar AS atau naik 7,45% dibandingkan Januari – Mei 2020. Negara tujuan ekspor non migas terbesar pada Januari – Mei 2021 adalah Amerika Serikat yang mencapai 1,27 miliar  dolar AS (15,82%).

Disusul ekspor ke Jepang sebesar 1,26 miliar dolar AS (15,71%) dan ke Tiongkok sebesar 1,04 miliar dolar AS (12,91%). Ekspor non migas ke kawasan ASEAN mencapai 1,49 miliar dolar AS (18,51%). Sementara ekspor non migas ke Uni Eropa sebesar 703,81 juta  dolar AS (8,74%). nti

Related posts

Jangkau Layanan Lansia, 7 UPT Dinsos Jatim Dapat Ambulans

redaksiWD

BAP dengan Narasi Perselingkuhan Beredar di X, Connie Merasa Diserang Martabatnya

redaksiWD

DWP Sidoarjo Gelar Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka bagi Guru dan Pendidik PAUD

redaksiWD