
SIDOARJO (wartadigital.id) – Kesadaran masyarakat Sidoarjo akan menjaga Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah. Di Kabupaten Sidoarjo yang lokasinya tidak jauh dari Kota Surabaya, masih banyak warganya yang membuang sampah bahkan buang air besar di sungai. Hal itu menarik perhatian Dr Koen Irianto Urusan SH, MM untuk menjalin komunikasi dan kerjasama dengan Pemkab Sidoarjo dan memberikan bantuan ke masyarakat yang belum memiliki jamban.
“Saya komitmen kepada Plt Kepala Desa Medaeng untuk membantu warga membuat septitank setiap tahun. Tahun 2024 ada 2 warga yang saya bantu, yang pertama sebelah timur Bungurasih dan yang kedua di rumah Pak Purwadi yang ada di Jl Sutoyo RT 2 RW 1 Desa Medaeng Kecamatan Waru ini, ” ungkap Dr Koen ke sejumlah awak media saat melihat proses pembangunan Jamban sehat komunal yang dibangun untuk 4 orang Kepala Keluarga di Desa Medaeng, Waru Sidoarjo, Selasa (11/6/2024).
Dr Koen menjelaskan awalnya yang menerima bantuan hanya satu orang yaitu Purwadi, namun saat proses survei, ada tiga orang tetangga, salah satunya Ketua Rukun Tetangga (RT) 02 yang bertanya kapan dirinya dapat karena bersama dua kepala keluarga lainnya belum memiliki jamban. Selama ini sudah punya kamar mandi plus kloset, namun salurannya langsung di buang ke sungai yang ada di depan rumah.
Sementara Pak Purwadi si penerima manfaat tidak memiliki jamban dan kloset, selama ini selalu ke tetangga kalau ingin buang air besar. “Saat saya mendengar tiga warga yang bertanya, saya pun minta izin untuk membantu dengan membuatkan jamban komunal yang bisa dipakai 4 KK. Kalau bersedia akan saya buatkan dan tidak disalahkan ke depannya. Jujur saya senang banget saat mereka sudah punya kloset dan jamban dan tidak mengotori sungai depan ini lagi, ” tutur Dr Koen, tenaga ahli di bidang sanitasi yang menyelesaikan pendidikan Doktoral di Universitas Airlangga Surabaya ini.
Dr Koen menambahkan ingin memberikan edukasi dan meningkatkan kesadaran dan turut berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan mulai menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Pihaknya sangat membuka lebar tangannya untuk kerjasama bagi pihak-pihak yang peduli dengan lingkungan khususnya masalah sanitasi pembangunan jamban sehat dan ramah lingkungan.
Disinggung soal jamban sehat ramah lingkungan ini, Dr Koen menjelaskan jamban atau lebih dikenal dengan istilah septitank adalah tangki kedap air yang fungsinya untuk menampung dan mengolah limbah kotoran manusia dalam skala rumah tangga. Untuk pembangunan septitank atau jamban sehat ini dibuat langsung dicor bukan menggunakan buis beton sumur yang ada risiko terjadi kebocoran septitank. Dengan konsep jamban sehat ini bisa dipakai sangat lama dan tidak perlu dikuras seperti septitank-septiktank yang ada.
Di tempat yang sama, Ketua RT 02 Sudarto mengaku sangat senang dengan program bantuan jamban sehat komunal ini. Sehingga keluarganya dan tiga keluarga penerima manfaat ini tidak lagi harus mencemari sungai yang ada di depan rumah mereka lagi. “Alhamdulillah kami sangat senang karena ini yang memang sangat kami butuhkan, ” tandasnya. sis