wartadigital.id
HeadlineManca

Tak Lagi Memiliki Semangat Juang, Tentara Israel Tewas di Pertempuran Darat Gaza Terus Bertambah

Reuters
Heli Israel hilir mudik mengangkut jasad tentara zionis dan korban luka.

 

TEL AVIV (wartadigital.id) – Militer Israel telah kehilangan semangat juang dalam menghadapi pejuang Hamas di Gaza. Itu dikarenakan Hamas menguasai medan, sedangkan tentara Israel hanya bermodal teknologi canggih. Itu mengakibatkan jumlah tentara Israel yang tewas di pertempuran darat terus bertambah dari hari ke hari.

Militer Israel telah mengidentifikasi dua tentara lainnya yang tewas dalam pertempuran terakhir di Jalur Gaza sebagai Kapten Arnon Moshe Avraham Benvenisti Vaspi (26) dan Sersan Staf Ilya Senkin (20). Menurut militer Israel, lima tentara lainnya terluka parah dalam pertempuran tersebut.

Sementara itu, kemarahan rakyat Israel terhadap kebijakan invasi darat ke Gaza terus memuncak. Para penulis Israel mengungkapkan ketidakpuasan dan kemarahan mereka terhadap pemerintahan Benjamin Netanyahu, setelah meningkatnya jumlah perwira dan tentara yang tewas dalam pertempuran melawan pejuang Palestina di Jalur Gaza.

Aktivis yang memproklamirkan dirinya sendiri, Dan Adin ikut bersuara di akun X sebagaimana dikutip, Rabu (22/11/2023).  “Selama 43 hari sejak dimulainya perang, harga darah yang sangat mahal telah meningkat, dan tidak seorang pun – tetapi sama sekali tidak ada seorang pun – yang bertanya-tanya apa tujuan politiknya: siapa yang akan memerintah Gaza.”

“Netanyahu dan pemerintahannya yang membawa bencana hanya memberi tahu kita siapa yang tidak – tidak ada yang bertanya siapa yang (mungkin Peri Gigi akan setuju). Sebuah kronik dari sebuah bencana yang sedang berlangsung – tenggelam dalam lumpur tanpa adanya strategi keluar,” kata Adin.

Dia memperingatkan bahwa perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir dengan “bencana – tenggelam dalam lumpur tanpa strategi keluar.”

Adapun penulis lainnya, Tamar Meital menulis, “Berapa hari dan minggu kita bisa menanggung hilangnya nyawa demi tujuan yang tampaknya tidak dapat dicapai, yaitu penghapusan gerakan Hamas?”

Sementara itu, penulis Oren Simon mengaitkan peningkatan jumlah kematian di kalangan tentara Israel dengan pendekatan dan kinerja Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan, “Apa yang diinginkan Netanyahu adalah tetap berada di posisi yang sama, agar tetap menjadi yang utama. menteri. Dia takut kehilangan kunci pemerintahan,”.

RT Arabic melaporkan, nama-nama prajurit yang tewas tidak akan diumumkan sampai militer Israel (IDF) mengizinkannya. IDF sejauh ini mengumumkan di situs webnya bahwa 380 tentara tewas sejak 7 Oktober. Jumlah ini dinilai terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah pemakaman yang terjadi maupun heli Israel yang hilir mudik mengangkut jasad tentara zionis dan korban luka.  Bahkan temuan jurnalis Israel dan menjadi viral pekan lalu menyebut tentara Israel yang tewas tidak kurang dari 2.958 tentara dan korban luka 11.600 orang. Jurnalis Israel tersebut terang-terangan menyebut Israel telah kalah perang melawan Hamas. Yang bisa dilakukan adalah membombardir warga sipil tak bersalah dan meratakan seluruh bangunan di Gaza. sin, ins

 

Related posts

Epidemiolog Unair: Pembatasan Mobilitas dan Case Finding Hal Terpenting Tangani Covid-19

redaksiWD

Tebar 1.544,4 Kg Benih Tanaman untuk Hijaukan Kembali Kawasan Arjuno-Welirang

redaksiWD

Menlu Retno Ungkap Pemerintah Siapkan Bantuan Tahap 2 ke Palestina

redaksiWD

Leave a Comment