SIDOARJO (wartadigital.id) – Komisi B Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kabupaten Sidoarjo menanggapi keluhan masyarakat akan kualitas air dari Perumda Delta Tirta yang keruh dan berbau. Keluhan masyarakat akan kualitas air Perumda Delta Tirta sudah berlangsung lebih dari satu minggu.
Ketua Komisi B Bambang Pujianto mengatakan pihaknya banyak menerima keluhan dari pelanggan Perumda Delta Tirta yang sudah seminggu ini mendapatkan air keruh bahkan berbau. Untuk itu, pihaknya memanggil Perumda Delta Tirta bersama mitra terkait yaitu PT Harida Tirta Birawa, PT Taman Tirta Sidoarjo, Perusahaan Umum Jasa Tirta, Balai Besar Wilayah Sungai Brantas, Dinas PU dan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Timur serta Dinas PU Bina Marga Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo.
“Pak Direktur Perumda Delta Tirta bisa dijelaskan mengapa kualitas air Perumda Delta Tirta bisa keruh dan berbau, ” ucap Bambang membuka hearing di DPRD Kabupaten Sidoarjo, Selasa (7/5/2024) sore.
Direktur Utama Perumda Delta Tirta Sidoarjo Dwi Hari Soeryadi menjelaskan hampir setiap tahun permasalahannya hampir sama, bila musim kemarau kualitas air jelek karena debit air sungai yang berkurang sedangkan bila musim penghujan kualitas air juga jelek karena adanya penutupan pintu air atau DAM sebagai upaya mencegah terjadinya banjir di beberapa daerah di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Penutupan Dam ada di daerah Instalasi Pengolahan Air (IPA)Tawang Sari, IPA Krian, IPA Siwalan Panji dan IPA Kedung Nguling. “Intinya harus ada air yang mengalir. Bila sampai air atau DAM itu ditutup maka dalam satu atau dua jam maka air akan berbau, ” jelas Dwi Hari.
Air sungai, jelas Dwi Hari tidak hanya dibutuhkan oleh Perumda Delta Tirta saja tetapi juga dibutuhkan oleh para petani. Sehingga bila musim kemarau makan debit air sangat sedikit. Sedang di musim hujan, beberapa Dam terpaksa harus ditutup karena bila tidak ditutup maka Waru bisa banjir. Penutupan DAM ini memang sudah ada SOP-nya.
“Ini harus duduk bareng, agar semua pihak bisa terakomodir. Untuk itu, kami ingin SOP itu direvisi karena menurut kami SOP tersebut sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini. Yang penting ada air nanti disepakati di level berapa, yang penting airnya mengalir, ” tegas Dwi Hari.
Bambang Pujianto mengungkapkan tujuan hearing hari ini adalah harus ada solusi agar air keruh di Perumda Delta Tirta tidak ada lagi dengan cara sinergitas banyak pihak yang hadir. Di samping itu akan ada revisi SOP tentang penutupan DAM agar kebutuhan pasokan air untuk Perumda Delta Tirta tetap dapat terpenuhi dan tetap bisa menjaga dan mengantisipasi terjadinya banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Sidoarjo saat musim hujan tiba. sis