wartadigital.id
Ekbis Headline

The Fed Resmi Naikkan Suku Bunga 75 Basis Poin

Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed resmi menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi di negaranya.

 

WASHINGTON (wartadigital.id) – Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve resmi menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin untuk dua bulan berturut-turut, memberikan pengetatan paling agresif dalam lebih dari satu generasi untuk mengekang lonjakan inflasi.

Mengutip Bloomberg,  The Fed menghadapi tekanan inflasi terpanas dalam 40 tahun, sehingga mengangkat suku bunga (Fed Funds Rate/FFR) pada Rabu (27/7/2022) waktu setempat menjadi pada kisaran 2,25 persen-2,5 persen.

Kenaikan terbaru ini membuat kenaikan kumulatif Juni-Juli menjadi 150 basis poin, atau kenaikan tertajam sejak era price-fighting saat The Fed dipimpin Paul Volcker pada awal 1980-an. Berdasarkan keterangan resmi dari Washington, The Federal Open Market Committee (FOMC) berkomitmen kuat untuk mengembalikan inflasi ke 2 persen, mengulangi pernyataan sebelumnya bahwa “sangat memperhatikan risiko inflasi.”

FOMC menegaskan kembali “mengantisipasi bahwa peningkatan berkelanjutan dalam kisaran target akan sesuai,” dan bahwa itu akan menyesuaikan kebijakan jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan.

Pemungutan suara FOMC, yang mencakup dua anggota baru, yakni Wakil Ketua untuk Pengawasan Michael Barr dan Presiden Fed Boston Susan Collins, dengan suara bulat. Penambahan Michael Barr ke dewan awal bulan ini memberikan tujuh gubernur The Fed yang lengkap untuk pertama kalinya sejak 2013.

Sebagai catatan, inflasi AS naik sebesar 9,1 persen sepanjang tahun hingga Juni, dan para bankir sentral khawatir bahwa, setelah lebih dari satu tahun kenaikan biaya yang cepat, orang Amerika mungkin mulai memperkirakan inflasi akan bertahan.

Amerika Serikat tidak sendirian dalam melakukan kampanye melawan kenaikan harga yang cepat. Inflasi telah meningkat di seluruh dunia karena pandemi telah mengguncang rantai pasokan dan ketika perang Rusia di Ukraina mengganggu pasar bahan bakar dan makanan.

Banyak bank sentral menaikkan suku bunga dengan cepat untuk memperlambat ekonomi mereka sendiri, berharap harga-harga kembali terkendali.

Sejumlah sektor saham seperti teknologi dan properti akan menanggung dampak negatif dari potensi kenaikan suku bunga The Fed. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga diprediksi akan tertekan dalam jangka pendek setelah realisasi kebijakan tersebut.

Sebelumnya analis Pilarmas Investindo Sekuritas Desy Israhyanti memaparkan, jika kenaikan suku bunga The Fed terealisasi, ada beberapa sektor yang akan terdampak secara negatif. Efek negatif terbesar akan dirasakan oleh sektor properti, teknologi dan multifinance.

“Ketiganya akan terkena efek negatif sebab meningkatnya biaya kredit yang menyebabkan tergerusnya laba perusahaan,” katanya, Rabu (27/7/2022).

Sementara itu, saham sektor perbankan akan mendapat dampak positif dari sentimen ini. Hal ini karena kenaikan suku bunga akan berimbas pada naiknya Net Interest Margin (NIM) seiring dengan pemulihan ekonomi yang masih terus berlangsung meski ada tantangan dari perlambatan ekonomi global.

Ke depannya, Desy mengatakan IHSG akan mengalami pelemahan secara jangka pendek setelah keputusan tersebut. Menurutnya, pelemahan ini merupakan respon dari kebijakan kenaikan suku bunga yang akan membebankan biaya kredit.

Sementara itu, Infovesta Utama memperkirakan kenaikan suku bunga Fed  sebagai respon peningkatan inflasi yang tinggi akan menyebabkan aktivitas ekonomi negara lebih lambat dan lesu yang dapat menyebabkan pelemahan pertumbuhan ekonomi global.

Bahkan pertumbuhan ekonomi global pada 2022 diperkirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya 3,5 persen menjadi 2,9 persen. “Kami melihat kondisi pasar yang fluktuatif akan terus berlanjut sejalan dengan pelemahan ekonomi global. Meskipun perbaikan ekonomi domestik diperkirakan akan terus berlanjut namun dampak ekonomi global tetap perlu diwaspadai,” kata Infovesta. bis, set, ins

Related posts

Jajal Aplikasi SIM Online, Hitungan Menit Langsung Jadi

redaksiWD

Sub Holding Pelindo Ambil Alih Kepemilikan Saham WIKA dan HK di Prima Terminal Petikemas

redaksiWD

Windows 11 Resmi Meluncur di Indonesia

redaksiWD