wartadigital.id
Gresik Headline

Usai Ngamuk dan Videonya Viral, Akhirnya Ibu di Gresik Dapat SIM untuk Anaknya

Marita Sanin (44), warga Gresik. Setelah melakukan aksi protes dan ngamuk di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik, dia akhirnya mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk anak dan suaminya.

 

GRESIK (wartadigital.id)  –  Pelayanan SIM baru oleh aparat kepolisian masih terus disorot masyarakat. Prosedurnya rumit, dengan metode praktik lapangan yang tak masuk akal membuat banyak warga gagal mendapatkan SIM.  Banyak warga kesal.

Ini juga dialami Marita Sanin (44), warga Gresik. Setelah melakukan aksi protes dan ngamuk di kantor Satpas Satlantas Polres Gresik, dia akhirnya mendapatkan Surat Izin Mengemudi (SIM) untuk anak dan suaminya dari pihak kepolisian setempat.

Namun meski telah memperoleh apa yang dia tuntut, Marita Sani  tetap menyayangkan rumitnya prosedur yang harus dilalui oleh pemohon untuk mendapatkan SIM. “Jadi jangan nunggu kayak begini donk pak, jangan nunggu orang ngamuk, masyarakat ngamuk dulu, baru diterbitkan.

Tolong ya pak (Kapolri Listyo Sigit), masyarakat sudah sangat dirugikan dengan aturan bikin SIM ini pak,” tegas Marita.

Seperti dikabarkan sebelumnya, viral sebuah video di media sosial ibu di Gresik sedang mengamuk. Pemicunya, karena anaknya telah 13 kali gagal dalam ujian praktik SIM di Satpas Satlantas Polres Gresik.

Pasca videonya viral, saat ditemui sejumlah awak media di rumahnya, warga asal Perum Bunder Asri Gresik itu menyatakan jika dirinya sempat mengadu ke petugas pelayanan, ingin bertemu dengan Kasatlantas Polres Gresik, tetapi dijawab tidak ada di tempat.

Merasa jengkel, dia pun akhirnya menyampaikan uneg-unegnya dan kekesalannya di Instagram dengan membuat video berdurasi 4 menit 57 detik.

Video tersebut langsung viral di akun Instagram @loker_gresik ditonton ribuan orang lebih. “Saya tidak terima mau lapor ke Pak Kapolri meski sebelumnya adu mulut di Satpas Satlantas Polres Gresik,” ujar Marita Sani, Rabu (2/8/2023).

Marita lalu menceritakan kejadian itu berawal saat dirinya mengantar anaknya mengikuti ujian praktik SIM. Setelah menjalani prosedur, ternyata anaknya 13 kali tidak lulus ujian praktik SIM. Tidak ingin anaknya menjadi pemain sirkus, selanjutnya Marita meluapkan amarahnya dan membuat video yang ditujukan untuk Kapolri. “Anak saya 13 kali gagal.  Saya ndak mau anak saya jadi pemain sirkus. Ternyata imbauan Pak Kapolri tidak dipakai, aturannya masih sulit. Saya marah-marah,” pungkasnya. one, ins

Related posts

Y.O.U Beauty Catat 15.000 Transaksi dalam Kampanye Sosial “Cerahkan Kebaikanmu”

redaksiWD

Pantau Pengerjaan Pasokan Listrik 150 KV Jembatan Suramadu, Khofifah Tegaskan Tak Ada Penutupan Jalur Roda Dua

redaksiWD

Pemkot Surabaya Terbitkan SE Bulan Suci Ramadan 1444 H dan Hari Raya Idul Fitri 2023

redaksiWD