SURABAYA (wartadigital.id) – Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur menggelar megengan online bersama Forkopimda Jatim di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Minggu (11/4/2021) malam.
Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka menjelang Bulan Ramadan 1442 Hijriyah yang dirangkaikan dengan doa bersama untuk korban gempa di Jatim. Rangkaian kegiatan diawali prosesi kirab gunungan 1442 apem diiringi musik patrol Kampung Tangguh di bawah Koordinasi Kodam V Brawijaya.
Turut menghadiri megengan online Ketua DPRD Jatim, Wakapolda Jatim, Kasdam V/Brawijaya, Wakajati Jatim, Danlantamal V, Kepala Perwakilan BI Jatim, Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan, Wakil Ketua MUI Jatim, Kabid Haji Kemenag Jatim, Sekretaris PW Muhammadiyah Prov Jatim dan beberapa OPD di lingkungan Pemprov Jatim.
Sementara yang hadir megengan secara virtual di antaranya Wabup Malang, Bupati Lumajang, Bupati Blitar, Bupati Situbondo, dan Bupati Jombang.
Mewakili Gubernur Jatim, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dalam sambutannya menyampaikan bahwa tradisi megengan merupakan bentuk akulturasi budaya lokal tradisional dan budaya Islam yang merupakan penanda datangnya bulan suci Ramadan. Tradisi ini juga sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan menyambut Ramadan.
“Kita berharap bahwa tradisi megengan ini akan menjadi sebuah motivasi penanda datangnya bulan Ramadan, membangun solidaritas, keikhlasan dan kebersamaan,”kata Wagub Emil.
Wagub Jatim yang akrab disapa Emil Dardak ini mengatakan tradisi jelang Ramadan yang bisa dilakukan masyarakat ada bermacam-macam. Tetapi semua memiliki satu kiat yang sama untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan agar ibadah yang dijalankan selama bulan Ramadan benar-benar dapat dilakukan dengan khusuk dan diridhoi Allah.
“Ada yang ziarah, ada yang bersedekah bersiap-siap menyambut datangnya bulan puasa. Yang terpenting adalah memperkuat iman dan takwa kita karena hanya Allah yang menjadi tujuan kita dan semoga kita terhindar dari segala godaan yang dapat membatalkan puasa dan ibadah Ramadan lainnya,” imbuhnya.
Orang nomor dua di Jatim ini menyebut bahwa Ramadan adalah bulan di mana semua umat Islam berlomba untuk meningkatkan investasi akherat. Karena pada Ramadan semua umat Islam dituntut untuk lebih meningkatkan ibadahnya.
Pada bulan Ramadan pula saatnya melatih diri untuk menahan dari segala yang dapat membatalkan puasa. Seperti makan, minum, dan juga hawa nafsu. Oleh sebab itu, bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk melatih diri dalam mengendalikan emosi, nafsu, dan ego diri masing-masing.
“Banyak yang mengatakan bulan puasa saatnya kita untuk mengingat kematian, itu artinya bagaimana kita berlomba-lomba untuk bisa menabung pahala investasi akherat,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Wagub Emil mengajak semua masyarakat untuk dapat memaksimalkan zakat, infaq dan sodakoh di Bulan Ramadan yang sudah di depan mata. Pasalnya Ramadan kali ini masih dalam situasi pandemi Covid-19. Tentunya banyak dari saudara kita yang benar-benar membutuhkan bantuan.
“Maka penurunan daya beli insya Allah bisa kita hadapi, kita kurangi dampaknya dengan zakat infak dan sedekoh,”jelasnya.
Selain itu, Wagub Jatim yang pernah menjabat sebagai Bupati Trenggalek ini menyampaikan keprihatinannya atas musibah gempa yang terjadi di beberapa Kabupaten Kota di Jawa Timur. “Kita berdoa, semoga korban yang meninggal dunia khusnul khatimah dan yang ditinggalkan diberikan ketabahan amal ibadahnya diterima Allah,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setdaprov Jatim Hudiono menjelaskan kegiatan megengan ini memiliki tujuan untuk melaksanakan tradisi menyambut datangnya Bulan Ramadan; sebagai sarana silaturahim antara ulama, umaroh dan masyarakat; serta meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. ttw