NEW DELHI (wartadigital.id) – Angka infeksi Covid-19 di India naik pada hari ini hingga mendekati 20 juta setelah naik 12 hari berturut-turut dari lebih dari 300.000 kasus baru. Para ilmuwan memperkirakan pandemi dapat memuncak dalam beberapa hari ke depan.
Total infeksi sejak awal pandemi telah mencapai 19,93 juta setelah bertambah 368.147 kasus baru selama 24 jam terakhir. Sedangkan jumlah kematian naik 3.417 menjadi 218.959, menurut data Kementerian Kesehatan seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Senin (3/5/2021).
Setidaknya 3,4 juta orang saat ini sedang dirawat di berbagai rumah sakit. Akan tetapi, para ahli medis mengatakan angka sebenarnya bisa lima sampai 10 kali lebih tinggi. Rumah sakit telah terisi penuh, pasokan oksigen medis menipis dan kamar mayat serta krematorium telah dibanjiri pasien saat negara bergulat dengan gelombang pandemi. Para pasien dilaporkan tengah sekarat di tempat tidur rumah sakit, di ambulans dan di tempat parkir mobil di luar. “Setiap kali kami harus berjuang untuk mendapatkan kuota tabung oksigen kami,” kata BH Narayan Rao, seorang pejabat distrik di kota selatan Chamarajanagar.
Di sana sebanyak 24 pasien Covid-19 meninggal akibat kekurangan pasokan oksigen. “Ini pertarungan sehari-hari,” tambah Rao, saat dia menggambarkan hiruk pikuk perbekalan oksigen.
Dalam banyak kasus, kelompok relawan datang untuk memberikan bantuan. Sedangkan di luar kuil di ibukota, New Delhi sekelompok relawan Sikh memberikan oksigen kepada pasien yang berbaring di bangku di dalam tenda darurat yang dihubungkan ke silinder raksasa. Setiap 20 menit atau lebih, pasien baru bisa masuk.
Sebelumnya beberapa kedutaan asing d India mulai panik ketika serangan Covid-19 mulai menyasar ke beberapa stafnya. The Hindu melaporkan, krisis kesehatan di pusat diplomatik India telah menyebar ke beberapa misi luar negeri termasuk Komisi Tinggi Selandia Baru. Secara terbuka, Komisi itu meminta bantuan relawan Kongres Pemuda India (IYC) akan pengadaan tabung oksigen, Minggu (2/5/2021).
“Bisakah Anda segera membantu dengan tabung oksigen di Komisi Tinggi Selandia Baru?” Komisi Tinggi pada Minggu pagi men-tweet, bertanya kepada BV Srinivas, presiden nasional IYC.
Misi tersebut memiliki beberapa kasus Covid-19 di mana dua di antaranya serius yang memerlukan bantuan oksigen segera. Relawan IYC kemudian membawa beberapa tabung oksigen ke Komisi Tinggi dalam waktu satu jam setelah pengajuan banding. “Komisi Tinggi Selandia Baru membuka gerbang Kedutaan Besar dan menerima silindernya,” kata Srinivas di Twitter.
Pada Sabtu (1/5/2021), Kedutaan Besar Filipina juga telah menjangkau relawan Kongres Pemuda India (IYC) untuk meminta bantuan mencari tabung oksigen.
Sebagian besar misi asing berada di daerah Chanakyapuri, di ibukota, di mana para diplomat tinggal.
Selain Filipina, beberapa misi asing dari Asia Tenggara juga terkena dampaknya. Dilaporkan sejumlah besar staf di Kedutaan Besar Kerajaan Thailand telah terpengaruh oleh wabah ini. Dengan kekurangan oksigen yang kritis dan terbatasnya ICU di ibukota negara, Kedutaan Besar Thailand akhirnya memulangkan beberapa warga negara mereka.
Kedutaan besar Singapura dan Vietnam juga punya beberapa kasus. Dengan situasi yang buruk, beberapa kedutaan terpaksa membantu diri mereka sendiri dengan oksigen dari siapa pun yang dapat memberi mereka, kata seorang diplomat tanpa menyebut nama.
Seorang diplomat lainnya dari Kedutaan Besar Palestina mengatakan tanpa bersedia menyebutkan nama, bahwa dia dan istrinya telah dites positif dan saat ini sedang dalam proses pengobatan.
Para diplomat yang ditempatkan di Delhi telah menjadi bagian dari ‘diplomasi vaksin’ India. Kementerian Luar Negeri membawa tim diplomat untuk mengunjungi fasilitas pembuatan vaksin di Hyderabad di mana mereka memeriksa Bharat Biotech and Biological E. cna, hin, ins