SURABAYA (wartadigital.id) – Setelah Partai Demokrat, kini giliran Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) digoyang isu kudeta terhadap ketua umumnya. Sejumlah kader mendesak Muktamar Luar Biasa untuk mencopot Muhaimin Iskandar dari kursi ketua umum. Hampir sama dengan Demokrat, mereka yang menggulirkan MLB adalah kader yang dicopot dari posisinya, yang menurut mereka, melanggar AD/ ART.
Bahkan isu muktamar luar biasa (MLB) PKB juga bergulir sampai Tanah Papua Barat, tepatnya Raja Ampat. Sejumlah kader yang digantikan di daerah ini menginginkan MLB PKB untuk mengganti Ketum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Desakan MLB antara lain disuarakan eks Ketua DPC Raja Ampat PKB periode 2017-2022 Saruddin Binwasef. Saruddin bercerita musyawarah cabang (muscab) yang digelar di Papua Barat tak sesuai dengan AD/ART PKB.
“Saya mewakili teman-teman yang di Papua Barat, di beberapa DPC yang digantikan, terkait dengan muscab tanggal 11 bulan yang lalu, itu tidak sesuai dengan AD/ART partai,” kata Saruddin kepada wartawan.
Saruddin menuding ada mahar politik untuk menjadi Ketua DPC Papua Barat. Dia mengaku digantikan seseorang yang disebutnya bukan kader PKB.
“Permasalahan hari ini yang terjadi di Papua Barat, ini sudah terjadi politik praktis yang sudah masuk money politics. Artinya terjadi transaksi mahar untuk menjadi ketua DPC, bisa kisaran Rp 50 sampai 100 (juta). Terjadi di Raja Ampat yang mengganti saya itu bukan kader partai,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Saruddin mendesak MLB PKB. Saruddin bertekad mengembalikan PKB sesuai dengan awalnya. “Saya mewakili teman-teman di Papua Barat untuk segera dilaksanakan muktamar luar biasa, itu yang kami inginkan. Supaya bagaimana kembalinya roh atau marwah PKB yang sesungguhnya, bahwa PKB didirikan oleh sesepuh, para kiai, para ulama, dengan tetesan air mata dan keringat. Ada 13 dewan pimpinan anak cabang di Raja Ampat siap menggulingkan Cak Imin,” katanya.
Munculnya isu MLB terkuak oleh mantan Ketua DPC PKB Karawang Ahmad Zamakhsari alias Kang Jimmy. Bahkan Jimmy menyebut sudah ada komunikasi dengan petinggi PKB di tingkat pusat untuk MLB tersebut. Ketidakpuasan kader PKB di ratusan daerah usai Muscab serentak tahun 2021, ternyata, semakin membesar.
Imron Rosyadi Hamid, Juru Bicara Yenny Wahid (Mbak Yenny), mengatakan, bahwa, puteri Gus Dur (KH Abdurrahman Wahid) sudah mendengar semua isu MLB. “Mbak Yenny sudah mendengar berita-berita menyangkut dinamika internal PKB pasca dilangsungkannya Muscab serentak tahun 2021 yang menimbulkan ketidakpuasan pengurus daerah,” kata Imron Rosyadi.
Dalam pandangannya, jelasnya, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar semakin menunjukkan watak oligarkis dan nepotis yang tidak sehat bagi pengembangan demokrasi. “Kami mengetuk kesadaran semua pihak, termasuk internal DPP, bahkan para sesepuh agar mengingatkan Muhaimin Iskandar dan lingkaran elitenya untuk kembali kepada sejarah awal berdirinya partai,” tambahnya.
Tak bisa dilupakan, urainya, adalah sejarah masa lalu Cak Imin dalam memperlakukan Gus Dur saat konflik PKB yang masih terus diingat warga NU. “Gus Dur itu tidak sekadar pendiri PKB, tetapi juga cucu Hadratussyeich KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama yang seharusnya tidak diperlakukan seperti itu,” tegasnya.
Masih menurut Imron Rosyadi, pihaknya khawatir, diamnya para sesepuh akan dianggap sebagai upaya perlindungan kepada Cak Imin yang memiliki sejarah kelam terhadap Gus Dur sehingga berdampak pada penilaian negatif kalangan akar rumput terhadap para sesepuh. “Kesadaran kolektif ini diperlukan, agar proses demokrasi di PKB kembali bisa berjalan normal,” pungkasnya.
Jatim Adem Ayem
Namun, sejumlah kader PKB Jawa Timur menganggapnya jauh panggang dari api. Isu itu hanya muncul di Jakarta dan Sulawesi. Sedangkan di daerah basis PKB seperti di Jawa Timur, justru terasa adem ayem alias sangat kondusif karena bertepatan dengan memasuki awal puasa Ramadan.
“Jatim tetap sejuk tak ada apa-apa. Semua kader PKB lagi sibuk berbagi di bulan suci Ramadan, sehingga PKB sedang solid-solidnya,” kata bendahara DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi, Rabu (14/4/2021).
Ia mengakui jika PKB itu unik. Kalau tidak ada yang menggelitik, ada yang kurang asyik. Padahal hampir semua lembaga survei menempatkan posisi PKB minimal di 3 besar tingkat elektabilitas partai-partai di Jatim maupun nasional.
“Elektabilitas PKB konsisten merangkak naik, di tengah kecenderungan beberapa partai justru turun drastis. Itu semua berkat konsolidasi partai berjalan dengan baik,” jelas Fauzan.
Lebih jauh politikus asal Lamongan ini menjelaskan bahwa PKB se Jatim tetap solid mendukung sepenuhnya Ketum hasil Muktamar Bali 2019 yakni Abdul Muhaimin Iskandar. “Muhaimin Iskandar super legitimate,” tegas ketua Fraksi PKB DPRD Jatim ini.
Menurut Fauzan, di Jatim tidak ada isu MLB. Bahkan seluruh pengurus solid. Ia juga menyoroti statement Jimmy yang dinilai terlalu baperan.
“Memang dia ngerti AD/ART Muktamar Bali, kok statement gitu? Saya kira (orang) itu tidak terima dengan statement Ketum. Orang gak biasa guyon itu, baperan,” kelakar alumnus Ponpes Qomaruddin Sampurnan Bungah Gresik ini. ren, set, nas