SURABAYA (wartadigital.id) – Ketua Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriani Eri Cahyadi mengikuti Pengukuhan Bunda Generasi Berencana (Genre) masa bakti tahun 2021–2024. Pengukuhan itu, diikuti secara virtual dari Rumah Dinas Walikota Surabaya, Jalan Sedap Malam, Selasa (9/3/2021).
Acara yang digelar oleh Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur itu, dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen Bunda Genre, serta dilanjut dengan penyematan selempang.
Seusai prosesi tersebut, Ketua Penggerak PKK Kota Surabaya Rini Indriani Eri Cahyadi mengatakan, selaras dengan program yang dilakukan oleh pemerintah pusat maupun provinsi serta program walikota, dia bakal berkolaborasi dengan dinas terkait untuk sama-sama mengatasi persoalan tersebut. Mulai dari Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pertanian hingga Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A).
“Untuk program yang sudah ada kita lanjutkan. Kemudian kita akan berkolaborasi, nanti saya bersama kader akan berupaya untuk menekan angka stunting,” kata Rini seusai acara.
Dia menjelaskan, persoalan KB dan stunting adalah masalah yang cukup kompleks. Oleh sebab itu, untuk menanganinya diperlukan kekompakan berbagai pihak. Apalagi dia menyebut, kondisi pandemi Covid-19 ini perlu ada strategi khusus agar sosialisasi tetap dapat dilakukan tanpa meninggalkan prokes Covid-19. “Kita berikan pengertian atau sosialisasi secara berkala,” urai dia.
Di kesempatan yang sama, Rini pun mengurai angka stunting dapat semakin masif ditekan dengan dua cara. Diantaraya yakni pencegahan dan pengobatan. “Bukan hanya anaknya saja yang kita lihat. Jadi yang utama adalah faktor orangtua maupun keluarga. Nah faktor orangtua inilah yang mempengaruhi psikologis anak, gizi, nutrisi hingga kebersihannya,” paparnya.
Oleh sebab itu, rencananya sembari membentuk kepengurusan PKK Surabaya selesai, dia juga tengah menyiapkan formula yang sesuai dengan kondisi pandemi. Tujuannya agar program KB dan stunting dapat terlampaui tetapi tetap mmeperhatikan disiplin prokes. “Sedang kita susun untuk itu. Bisa jadi pertemuan secara virtual tetapi kita kemas dengan konsep yang berbeda dan semenarik mungkin,” pungkas dia. sis