SURABAYA (wartadigital.id) – Pemkot Surabaya terus berupaya memberikan kemudahan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) kepada warga. Terbaru, pemkot menempatkan petugas khusus di 154 kelurahan. Petugas tersebut disiagakan untuk menjangkau warga agar lebih dekat mendapatkan layanan adminduk.
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan bakal terus mengoptimalkan kemudahan pelayanan kepada warga. Salah satunya adalah pelayanan administrasi cukup di kantor kelurahan. Dia ingin, agar kelurahan menjadi ujung tombak pelayanan Pemkot Surabaya. “Saya ingin kelurahan jadi ujung tombak pelayanan Pemkot Surabaya. Pelayanan cukup di kelurahan, tidak perlu ke Siola,” kata Cak Eri sapaan lekat Walikota Surabaya, Kamis (1/4/2021).
Bahkan, untuk memaksimalkan layanan itu, beberapa waktu lalu Cak Eri secara khusus telah memberikan pengarahan kepada Camat dan Lurah se-Kota Surabaya. Saat pengarahan itu, dia berpesan kepada lurah agar tidak hanya duduk di belakang meja. Sebab, lurah merupakan garda terdepan yang harus tahu betul apa yang terjadi di masing-masing wilayahnya. “Jadi, (lurah) harus dekat dengan warga. Kalau warga lagi kesusahan terus kita datang membantu, warga pasti hatinya adem. Nah, itu yang harus kita terapkan ke depannya,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji mengatakan, sesuai dengan arahan dan amanat Walikota Eri Cahyadi, pelayanan adminduk itu kalau bisa tidak lagi datang ke Siola. Walikota ingin supaya layanan itu bisa lebih mendekat lagi ke tempat tinggal warga. “Sehingga waktu itu kita tempatkan petugas khusus (Dispendukcapil) di 31 kecamatan. Dan beliau (walikota) menginginkan itu lebih jauh lagi ke kelurahan,” kata Agus.
Oleh karena itu, pihaknya kemudian menyiapkan lagi personel untuk membantu pelayanan adminduk di 154 kelurahan Surabaya. Sehingga, mulai 1 April 2021, personel dari Dispendukcapil Surabaya ini bertugas membantu warga mengurus adminduk di kelurahan. “154 petugas khusus pelayanan adminduk itu sudah kita tempatkan di kelurahan. Untuk bisa memberikan layanan penuh tuntas di situ untuk beberapa layanan,” katanya.
Menurut Agus, melalui kantor kelurahan, warga dapat memperoleh empat jenis layanan administrasi kependudukan, yaitu permohonan akte kelahiran, permohonan akte kematian, legalisir dokumen kependudukan secara elektronik, serta layanan permohonan ganti nama yang membutuhkan penetapan pengadilan negeri. “Untuk layanan permohonan ganti nama itu baru akan diluncurkan dalam beberapa hari ke depan. Jadi itu juga bisa diajukan di kelurahan,” jelas Agus.
Meski demikian, sebagai langkah awal, sejak satu bulan yang lalu pihaknya telah menempatkan petugas khusus adminduk di 31 kecamatan. Hasilnya pun terlihat berjalan dengan baik, sehingga itu kemudian semakin dimasifkan.
“Kalau kecamatan bulan lalu sudah diturunkan untuk langkah awal, ternyata berjalan dengan baik. Sehingga Pak Walikota bermaksud untuk lebih masif lagi, maka ditambahkan lagi (petugas) di seluruh kelurahan, 154 titik pelayanan,” ujarnya.
Agus menjelaskan, bahwa di masing-masing kelurahan itu pihaknya menempatkan satu orang petugas khusus adminduk. Petugas tersebut disiagakan untuk melengkapi petugas kelurahan yang sebelumnya telah ada. “Karena dari kita (Dispendukcapil) langsung, sehingga kalau ada update-update menu baru atau hal-hal baru, bisa langsung mendapatkan (informasi) dari kami,” urai dia.
Dengan mulai ditempatkannya petugas khusus adminduk di kelurahan, pihaknya berharap, warga tidak lagi datang jauh-jauh ke Mal Pelayanan Publik Siola. Sebab, cukup datang ke kelurahan, warga sudah bisa terlayani. “Jadi lebih menjaminkan apa yang Pak Walikota harapkan, warga bisa langsung terlayani dengan selesai, tuntas di situ (kelurahan). Itu harapannya Pak Walikota,” tutur dia.
Akan tetapi, kata Agus, warga yang rumahnya lebih dekat dengan kecamatan, juga dapat memilih untuk menyelesaikan adminduk di kantor itu. Sebab, petugas adminduk sebelumnya tetap disiagakan di kecamatan. “Kalau rumah warga itu dekat kantor kecamatan, itu juga bisa mengurus di kecamatan. Intinya memudahkan warga yang tempat tinggalnya jauh dengan kelurahan,” terang dia.
Petugas Dispendukcapil di kecamatan ini juga dapat melayani beberapa layanan adminduk. Di antaranya, permohonan akte kelahiran, akte kematian, hingga pengurusan KK (Kartu Keluarga). “Kalau di kelurahan sementara itu masih belum bisa yang mengurus KK karena begitu kompleks, tapi nanti bertahap,” jelas dia.
Namun begitu, bila warga terkendala waktu untuk datang ke kelurahan atau kecamatan, mereka juga dapat melakukannya melalui online. Layanan adminduk online ini bisa diakses warga melalui laman https://klampid-dispendukcapil.surabaya.go.id/. “Sebenarnya warga bisa secara mandiri dari rumah melalui e-klampid. Tapi kan tidak semua warga kita melek IT atau tidak punya akses gadget. Sehingga pelayanan tatap muka kita buka kembali dengan protokol kesehatan ketat,” pungkasnya. sis, ary