wartadigital.id
HeadlineSurabaya

Hindari Berbuat Curang, Ketua Demokrat Jatim Instruksikan Kader Kawal Kemenangan Pemilu 2024

Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak

 

SURABAYA (wartadigital.id) – Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak menginstruksikan para kadernya tidak berbuat curang saat hari Pemilu 2024 dan terus mengawal kemenangan baik untuk pemilihan legislatif, Presiden serta wakil presiden.

Selain itu, pihaknya juga akan menerjunkan kurang lebih 130 ribu saksi pada hari pemungutan suara Pemilu 2024 di seluruh Jatim. “Kalau ada yang curang, saksi Partai Demokrat Jangan ikut curang. Tapi bagaimana kita menghentikan kecurangan itu,” kata Emil, dalam keterangannya yang diterima di Surabaya, Senin (31/7/2023) pagi.

Menurut pria yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jatim tersebut, masih ada ruang untuk melakukan kebaikan dalam berpolitik. “Kalau kita jalannya lurus, Insya Allah hasilnya bagus,” ucapnya.

Partai Demokrat Jatim, lanjutnya, tidak hanya membangun kompetensi saksi, namun juga membangkitkan militansi para saksi agar bersemangat mengawal suara partai.

Sementara itu, Sekretaris DPD Demokrat Jatim Reno Zulkarnaen menambahkan partainya saat ini dalam kondisi sangat solid untuk menghadapi Pemilu Legislatif 2024 dengan sangat serius.

“Hari ini kita lebih serius, dan kita melihat hari ini sangat solid, dan kami siap untuk menang di Jatim. Semua bergerak dengan progres yang luar biasa. Ini bisa dilihat dari kader-kader lama yang makin semangat membesarkan dan memenangkan Demokrat di Jatim pada Pemilu 2024,” ujarnya.

Sementara, Ketua Panitia Pembinaan Teknik (Bimtek) Jakfar Sodiq mengaku Tim Koordinasi Saksi Provinsi sudah mengawal pembentukan BKSC (Badan Koordinasi Saksi Cabang) se-Jatim dan nantinya akan berkeliling untuk memberikan bimbingan teknis di kabupaten/kota.

“Setelah ini mereka (BKSC) yang kami training, akan keliling ke kecamatan dan desa bersama kami, untuk melatih para saksi-saksi,” katanya.

Menurut dia, tim tersebut akan bekerja secara terkoordinasi, setelah sebelumnya dinilai sporadis dan jalan sendiri-sendiri.

“Selama ini, ketika saksi ini tidak terskema dan terstruktur dengan baik, banyak suara yang hilang. Karenanya kami sepakat membentuk badan saksi yang tugasnya mendata dan mengawasi hasil suara C1, agar tak lagi kejadian lalu suara kami hilang,” ujarnya. pri

Related posts

Mahasiswa FK UNAIR Raih Gelar Putri Pendidikan Jawa Timur

redaksiWD

Semen Gresik Fasilitasi 361 Petani Sanggem Garap Lahan Seluas 119,25 Ha di Rembang

redaksiWD

Bali dan Kepulauan Riau Buka Pintu untuk Wisman dari 19 Negara

redaksiWD

Leave a Comment