wartadigital.id
Headline Nasional

Jokowi Jajal LRT dan Selfie Bersama Sejumlah Artis di Tengah Demo Buruh, Ramai Dihujat Netizen

Istimewa
Presiden Jokowi selfie bersama para artis saat menjajal LRT.

 

JAKARTA (wartadigital.id)  – Presiden Jokowi menjajal LRT Jabodebek, Kamis (10/8/2023). Orang nomor satu di Indonesia itu ditemani sejumlah artis. Perjalanan Jokowi bersama rombongan dimulai dari Stasiun Jatimulya, Bekasi hingga Stasiun Dukuh Atas Jakarta.

Para artis yang turut menjajal LRT bersama Jokowi antara lain Yuni Shara, Desta Mahendra, Cak Lontong, Nirina Zubir, Chelsea Islan, dan masih banyak yang lainnya. Momen menjajal LRT bersama para artis itu rupanya bertepatan dengan demo buruh di kawasan Istana Negara dan Gedung DPR.

Unggahan Jokowi seputar kegiatannya menjajal LRT di Twitter @jokowi pun diwarnai komentar miring dari netizen yang menuntutnya agar menemui para pendemo, dikutip Jumat (11/8/2023). “Pak, temuin dong para pendemo. Jangan cuma bilang kangen didemo. Ayo, Pak, masih ditungguin tuh,” komentar @ha***79.

“Ini seakan tidak peduli dengan yang berdemo. Apa artis-artis itu juga gak peduli dengan para buruh? Nggak tau juga. Tapi ya sudahlah, hanya Bapak dan para artis itu yang tau,” ujar @in***aa.

“Pakde bilang rindu didemo. Tuh Jakarta lagi demo, Pakde malah ngumpet keluyuran,” kata @da***r2.

“Di mana perikemanusiaannya, Pak? Di saat rakyat ngeluh, Bapak malah selfie dengan artis. Senyum Bapak penuh kecemasan, Pak,” kata @va***08.

Di Gedung DPR pun, tidak ada anggota dewan yang menemui para pendemo hingga akhirnya demo buruh bubar.

Demo 13 Jam Lebih

Untuk diketahui ribuan massa dari berbagai elemen buruh melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2023). Mereka menuntut pemerintah mencabut Undang-Undang Omnibus Law. Salah satu tokoh yang hadir adalah Ekonom Senior, Rizal Ramli.

Istimewa
Rizal Ramli orasi di tengah demo buruh, Kamis (10/8/2023).

 

Dalam orasinya, mantan Menteri Kemaritiman itu menyampaikan perasaannya di depan ratusan buruh. Karena dengan adanya Undang-Undang Cipta Kerja banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).

“Gerakan buruh mewakili tidak hanya buruh tapi rakyat semua. Harga naik, PHK meningkat, biaya pendidikan sangat-sangat mahal,” katanya, Kamis (10/8/2023).

Menurutnya, gerakan buruh ini merupakan amanat pendidikan rakyat (Ampera). Karena itu semua kepentingan masyarakat hari ini sedang diperjuangkan oleh buruh.

Bahkan ia menilai pemerintah membuat Undang-Undang Omnibus hanya untuk menyengsarakan rakyat, sehingga kesengsaraan rakyat malah makin menderita. “UU omnibus law, saya lebih senang menyebutnya UU Cilaka. Ini pintu masuk perbudakan modern. Ini malah makin bikin rakyat sengsara,” jelasnya.

Dia juga menyinggung sejumlah program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menurutnya tidak ada yang pro terhadap rakyat. Justru, mantan Gubernur DKI Jakarta itu hanya mengambil keuntungan untuk keluarganya. “Anaknya jadi walikota, menantunya jadi gubernur,” tandasnya.

Adapun, aksi buruh dari KASBI, GSBI, KSPSI yang tergabung dalam Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) ini menggelar demonstrasi sekitar 13 jam lebih. Mereka memulai aksi unjuk rasa sejak pukul 11.00 hingga larut malam.

Pantauan di lokasi, sekitar pukul 23.30 WIB, massa berangsur meninggalkan area Patung Kuda secara tertib.  “Ini luar biasa demo terpanjang dan terbesar buruh malam ini,” teriak salah seorang orator dari atas mobil komando sebelum meninggalkan area Patung Kuda.

Dalam aksinya hari ini, sempat terjadi dinamika dan memanas. Sesekali membakar ban bekas, spanduk, hingga pembatas jalan sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap pemerintah dan DPR RI yang tak kunjung mencabut Omnibus Law UU Cipta Kerja. Namun, tak berlangsung lama, massa buruh bisa kondusif dan kembali menyuarakan aspirasinya. rmo, ins

Related posts

Buruh hingga Mahasiswa Tolak Perppu Ciptaker

redaksiWD

Peringati Pekan Sarapan Nasional 2023, Blue Band Kembali Gelar Program Sarapan Berisi

redaksiWD

Ini Alasan Pemerintah Tetap Naikkan Harga BBM Meski Harga Minyak Turun

redaksiWD