Kredit Perbankan Agustus 2025 Tumbuh 7,56% YoY

Istimewa
Layanan di Bank BTN.

JAKARTA (wartadigital.id)  – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit perbankan tumbuh 7,56% secara tahunan (year on year/YoY) sebesar Rp 8.075 triliun per Agustus 2025. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau Juli 2025 sebesar 7,03% YoY, maka terdapat peningkatan usai melambat dari Juni 2025 yang sebesar 7,77% YoY. Namun, apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, realisasi lebih rendah dari pertumbuhan 11,40% YoY pada Agustus 2024. “Pada Agustus 2025 pertumbuhan kredit sebesar 7,56%,” ungkap Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (17/9/2025).

OJK juga mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 8,51% YoY menjadi Rp 9.386 triliun pada Agustus 2025. Pertumbuhan DPK pada Agustus 2025 itu jauh lebih tinggi dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat tumbuh 7,01% YoY. Sementara, pada Juni dan Juli 2025 pertumbuhan DPK perbankan tercatat masing-masing sebesar 6,96% YoY dan 7,00% YoY.

Bacaan Lainnya

Seiring meningkatnya pertumbuhan kredit dan DPK, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat menjadi 86,03%. “Hal ini menunjukkan bahwa perbankan masih memiliki ruang penyaluran kredit yang cukup besar ke depannya,” ujar Dian.

Dari sisi perkembangan alat likuid, Dian mengungkap bahwa likuiditas perbankan masih relatif aman tercermin dari rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) dan rasio alat likuid terhadap Non-Core Deposit atau AL/NCD (AL/NCD) yang terjaga di atas regulatory threshold.

Dia menuturkan setelah adanya penambahan DPK dari Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kepada bank-bank BUMN pada 12 September 2025, likuiditas perbankan tercatat meningkat.  Tercatat, AL/DPK meningkat dari 22,53% pada 4 September 2025 menjadi sebesar 24,20%. Sementara AL/NCD juga meningkat dari 99,81% pada 4 September 2025 menjadi 107,10%. Terkait dengan perbandingan rasio intermediasi, Dian menuturkan bahwa kinerja intermediasi perbankan pada Juli 2025 menunjukkan rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat meningkat sebesar 3 basis point secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi 86,54%.  Namun menurun pada bulan Agustus 2025 menjadi 86,03%.

Dia mengatakan, penurunan rasio LDR menjadi 85,34% diakibatkan oleh penambahan dana dari pemerintah pada 12 September 2025. Adapun seiring dengan upaya bank untuk menyalurkan dana ke sektor swasta dalam bentuk surat berharga, Dian menyebut bahwa RIM atau rasio intermediasi makroprudensial dan Loan to Funding Rasio (LFR) semakin mendekati LDR. bis

Pos terkait