
MOJOKERTO (wartadigital.id) – Mahasiswa dari berbagai negara yang tergabung dalam International Community Outreach Program (iCOP) Petra Christian University (PCU) atau Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya menceritakan pengalamannya selama di Desa Sumberpetung, Kabupaten Mojokerto, melakukan kegiatan iCOP, Rabu (31/7/2024). Mahasiswa tersebut, berasal dari Taiwan, Jepang, dan Belanda.
Kegiatan pada program iCOP PCU dimulai, sejak 14 Juli hingga 7 Agustus 2024. Para mahasiswa asing dan mahasiswa Indonesia saling berkolaborasi dalam membangun desa-desa di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Transform Society’ tersebut, merupakan program dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) PCU dan agenda tahunan yang menjadi unggulan. Untuk di Desa Sumberpetung, para peserta iCOP bersama dosen dan warga lokal saling bergotong royong membuat filter air.
Saat ditemui, mahasiswa asal Jepang bernama Rikuto Mihara menyampaikan, proyek pembuatan filter air ini sangatlah menyenangkan baginya. “Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan, salah satunya seperti mengaduk (membuat semen), di Jepang saya tidak pernah mendapatkan pengalaman itu,” kata Rikuto.
Begitu pula disampaikan temannya, mahasiswa asal Jepang bernama Hana Okayasu, Ia mengaku suka melihat pemandangan alam di Desa Sumberpetung. “Anak-anak di sini juga sangat suka bermain di alam, saya melihatnya sangat luar biasa karena mereka (anak-anak) itu bisa sangat tertarik dengan alam di umur yang masih muda,” ujar Hana.
Hana pun mengatakan, namun di waktu yang sama, ia khawatir mengenai isu sampah di area Desa Sumberpetung ini. “Maka saya harap ke depannya nanti akan ada truk sampah yang bisa mengambil sampah mereka dan melakukan prosedur pembuangan sampah yang lebih baik agar kesehatan masyarakat di desa ini bisa terjaga dari asap pembakaran sampah,” harap Hana.
Sementara itu, mahasiswa asal Belanda bernama Tijl Olmo Riedjtik menuturkan, pihaknya pertama kali ke Desa Sumberpetung ini dengan perjalanan yang cukup panjang namun ia mengaku suka berada di desa tersebut. “Saat pertama kali saya ke sini budayanya terasa sangat berbeda dengan kampung halaman saya. Namun setelah beberapa hari, perbedaan budaya lebih terasa antara di Kota Surabaya dan di Kabupaten Mojokerto. Tapi saya suka, ini adalah hal baru bagi saya,” tutur Tijl.
Menurut Tijl, orang-orang warga lokal di Desa Sumberpetung sangatlah ramah. Ia mengaku banyak orang yang mengajak berfoto dengannya karena perawakannya yang tinggi. “Mereka juga sangat perhatian, saat saya sempat terluka mereka mengobatinya dengan sangat baik,” tukasnya.
Hal berbeda disampaikan mahasiswa asal Taiwan, bernama Chu Yun Ting menyampaikan, ia awalnya datang ke Surabaya kemudian tiga hari setelah itu berangkat ke Desa Sumberpetung, Kabupaten Mojokerto.
Pengalaman paling mengejutkan (culture shock), menurut Chu Yun Ting, adalah melihat warga yang suka sekali dengan musik. “Hampir semua rumah punya speaker dan setiap pagi sekitar jam 6, mereka sudah memutar musik. Saya sendiri tinggal di salah satu rumah warga, saya tinggal bersama salah satu mahasiswa dari Indonesia,” tutur Chu Yun Ting.
Diketahui, total ada lima lokasi pelaksanaan program iCOP PCU yaitu, Dusun Sumberjati, Desa Sumberjati, Dusun Petung, Desa Sumberjati, Dusun Kesiman, Desa Rejosari, Dusun Lebaksari, Desa Rejosari, dan Desa Jembul. Para mahasiswa didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dari PCU dan supervisor dari universitas peserta. jtm, kmf