
Moh Syahrir
Camat Karang Penang Moh Syahrir selama ini dikenal sebagai pribadi yang murah senyum dan pandai bergaul. Tak heran dia cukup populer tak hanya di kalangan media, juga masyarakat. Apalagi warga Karang Penang yang sehari-hari banyak berinteraksi dengan dirinya.
Di balik kesibukannya sebagai abdi negara, pria kelahiran Bangkalan 16 Mei 1965 ini ternyata juga piawai merintis usaha. Dia merambah bidang pertanian, peternakan. Di bidang pertanian dia mencoba menanam Porang. Tanaman berjenis umbi-umbian tersebut begitu fenomenal saat ini. Selain harganya yang cukup tinggi, tanaman Porang diminati pasar lantaran kaya manfaat untuk kesehatan.
“Tanaman Porang menjadi prioritas utama dari tujuan program pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Sampang karena peluang bisnisnya cukup menjanjikan,” katanya.
Dijelaskannya pengembangan tanaman Porang di Kabupaten Sampang sudah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir dan terus dilakukan pengembangan ke seluruh wilayah di Kota Bahari. Proses budidaya dari tanaman itu cukup mudah dan gampang karena tanaman Porang cocok dikembangkan di wilayah Madura khususnya Sampang. “ Ini yang membuat saya juga tertarik mengembangkan. Hasil panen tanaman Porang juga sudah sampai pasar Korea untuk bahan baku obat kanker dan obat tradisonal lain,” katanya.
Selain Porang, dia mencoba menanam Mengkudu atau Pace. Buah Mengkudu juga sudah dikenal kaya manfaat kesehatan. Mengkudu dapat mengobati berbagai macam penyakit salah satunya yang paling terkenal adalah bermanfaat untuk menurunkan kolesterol. Selain itu dapat meredakan pilek, flu, diabetes, hingga tekanan darah tinggi.
Untuk bidang peternakan, Moh Syahrir mencoba mengembangkan ayam petelur di Pamekasan dan Bangkalan. Dia punya sekitar 2.500 ekor ayam petelur di Pamekasan dan 1.500 ekor ayam petelur di Bangkalan. “Karena saya sejak kecil suka pelihara ayam. Makanya mencoba usahanya ya tidak jauh-jauh dari hobi,” katanya.
Lewat berbagai usaha rintisannya ini, dia ikut membantu program pemerintah dalam menyerap tenaga kerja. Ini karena Moh Syahrir memperkerjakan sedikitnya 11 orang untuk usahanya ini. Soal fulus, juga tidak mengecewakan. “Cukuplah untuk persiapan pensiun,” kelakarnya. jok