SURABAYA (wartadigital.id) – Ada calon jamaah haji (CJH) Kota Surabaya yang sama sekali belum melaksanakan vaksinasi Covid-19. Namanya Khodiran dari kawasan Banyuurip/Sawahan. Hal ini muncul dalam sesi tanya jawab pada materi pertama tentang
kebijakan pelaksanaan kesehatan haji Kota Surabaya saat Bimbingan Manasik Haji Massal tingkat Kota Surabaya di Sport Center UINSA Surabaya, Rabu (1/5/2024).
Usai pemaparan, Khodiran yang masuk wilayah Puskesmas Banyuurip menanyakan soal vaksinasi yang belum dilakukan secara sempurna. “Saya sudah vaksin meningitis dan polio, tetapi vaksin Covid-19 sama sekali belum,” ujarnya.
Padahal untuk vaksin Covid-19 sifatnya wajib, minimal dosis pertama dan kedua. Lebih bagus adalah dosis lengkap mulai dosis pertama hingga keempat. Itu sesuai paparan yang disampaikan pemateri Rosita Dwi Yuliandari, dari Kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya.
Menurut Rosita, ada empat macam vaksin untuk CJH yakni vaksinasi meningitis, polio, Covid-19 dan influenza. Vaksin meningitis dan polio dikover pemerintah atau gratis, termasuk juga vaksin Covid-19 dosis pertama hingga keempat juga free. Hanya vaksin influenza yang berbayar, tetapi vaksin ini sifatnya anjuran bagi CJH.
“Untuk Bapak Khodiran segera bisa ke Puskesmas setempat. Karena kalau tidak vaksin Covid-19, apalagi ini sama sekali belum, ya keberangkatannya nanti akan tertunda. Makanya pak Khodiran harus segera ya,” kata Rosita.
Dia melanjutkan, sebelum keberangkatan setidaknya setahun dan tiga bulan sebelum keberangkatan dilakukan pemeriksaan kesehatan hingga dikatakan sehat atau istitaah
Itu dikawal hingga Arab Saudi dan waktu pulang ke tanah air juga akan diperiksa apakah membawa penyakit atau tidak, akan dievaluasi kesehatan, apakah terdampak atau tidak. “Mudah-mudahan, khususnya CJH Kota Surabaya menjadi haji yang mabrur,” tutur dia.
Dia juga mengatakan, ada pemeriksaan fisik, karena seperti diketahui ibadah haji tidak sekadar ibadah spiritual tetapi juga ibadah fisik. “Kelompok usia pra lansia dan lansia, Pemkot Surabaya memfasilitasi ibadah haji ramah lansia. Harapan tetap sehat dan kembali ke Surabaya dengan baik,” katanya.
Dikatakan, pemeriksaan kesehatan tahun 2024 agak ‘rintik-rintik’ karena banyak yang berisiko meninggal, maka pelayanan kesehatan betul-betul dilakukan lebih detail sehingga bisa menurunkan risiko kematian, sehingga CJH Surabaya bisa kuat dan sehat.
Rosita mengingatkan dengan perbedaan iklim atau cuaca dengan kepadatan jamaah seluruh dunia maka jamaah haji tetap harus sehat dan bugar. Kemudian yang terakhir ada pemeriksaan kemandirian, seperti buang air kecil, buang air besar apakah bisa mandiri atau tidak.
“Anda semua yang hadir di sini, yang ikut manasik ini dinyatakan istitaah dan istitaah dengan pendampingan,” lanjut Rosita.
Dikatakan, ada 4 pemeriksaan meliputi fisik, kognitif, kemandirian dan pemeriksaan kejiwaan. Semuanya dievaluasi dan diambil kesimpulan apakah layak berangkat atau tidak.
Ia menyebut, yang tidak istitaah seperti gagal ginjal, HIV, atau TBC yang resisten obat, adalah kelompok CJH yang tidak bisa berangkat.
Kemudian ada kelompok yang bisa berangkat tahun ini atau tahun depan, misalnya pemeriksaan hemoglobin apakah bisa mencapai minimal atau tidak. “Mereka tidak istitaah sementara dan akan dilihat perkembangannya,” ujar dia.
Rosita juga menyarankan yang di Arab Saudi nanti ada petugas kesehatan yang mendampingi atau pendamping dari KBIHU dan itu bisa dikomunikasikan.
Mengenai vaksinasi ada empat yakni vaksin meningitis, kedua vaksin polio, kenapa tahun 2024 ada kasus polio di Jateng dan Jatim yang menyerang anak usia sekolah usia 7 tahun dari Jateng yang bertamu ke Jatim kemudian dia menderita polio. Dan itu dianggap KLB maka tahun ini diimunisasi polio, untuk memberikan proteksi biar tidak kena polio.
Yang ketiga adalah vaksinasi Covid-19, tetap harus dipastikan terlindung dari risiko kena penyakit Covid-19 sehingga imunitas diberikan harus lengkap, minimal dosis kedua dan lebih bagus dosis keempat
“Yang keempat vaksinasi influenza tetapi tidak wajib, tetapi dianjurkan karena cuaca di Arab Saudi cukup panas, maka kita perlu proteksi untuk influenza. Diharapkan tidak kena pneumonia sehingga tidak sampai ke rumah sakit,” lanjutnya. edt