wartadigital.id
Jawa Timur

Sebuah Kisah Inspiratif, Mbah Tono Pemulung asal Ponorogo Naik Haji

Mbah Tono, pemulung asal Ponorogo

SURABAYA (wartadigital.id) – Di tengah persiapan keberangkatan para jemaah haji di Embarkasi Surabaya, terlintas kisah inspiratif seorang pria bernama Supartono, atau biasa disapa Mbah Tono. Di usianya yang ke-61, Mbah Tono mewujudkan mimpinya untuk menunaikan ibadah haji, sebuah perjalanan spiritual yang dirindukannya sejak lama.

Melalui pers rilis PPIH Embarkasi Surabaya yang dikutip Sabtu (18/5/2024) sosok Mbah Tono merupakan warga asal Kelurahan Tinatan, Kota Ponorogo yang bekerja sebagai pemulung. Dengan tekad dan kegigihannya, ia berhasil mengumpulkan uang untuk membiayai perjalanan sucinya ini. Selain pemulung, Mbah Tono juga bekerja sebagai tukang becak, dan pekerja serabutan.

“Saya tahun 1983 mulai narik becak dan mulung, terus diberi pekerjaan seseorang sebagai tukang sapu. Terkadang ya disuruh orang-orang memperbaiki atap (genting) ataupun motong kayu. Semua pekerjaan serabutan yang saya bisa, saya lakoni asalkan halal,” ujarnya.

Mbah Tono kemudian menceritakan awal mula dia memiliki tekad kuat untuk menunaikan rukun Islam ke-5. Dikatakannya, pada tahun 1998 dia bermimpi digandeng seseorang berkeliling kabah.

“Saat saya terbangun, saya berdoa dengan penuh kesungguhan hati dan memohon kepada Allah SWT agar diberi kemampuan untuk berhaji ke tanah suci,” kata Mbah Tono.

Tak hanya sampai di situ, selanjutnya Mbah Tono pun mulai mewujudkan impiannya tersebut dengan menabung sedikit demi sedikit. “Kadang Rp 3 ribu per hari. Kadang Rp 5 ribu. Paling banyak pernah menabung Rp 15 ribu,” kata Mbah Tono.

Lebih lanjut, meskipun penghasilannya tak seberapa, Mbah Tono tak pernah patah semangat. Ia yakin dengan ketekunan dan doa, Allah SWT akan membuka jalan baginya untuk mewujudkan impiannya. Dan benar saja, setelah bertahun-tahun menabung, Mbah Tono akhirnya mampu mendaftar haji.

Dari tahun ke tahun, Mbah Tono bercerita perjuangannya untuk mengumpulkan uang membuahkan hasil hingga dapat berangkat ke tanah suci. Ia yakin karena tekad kuatnya untuk berhaji ke Baitullah, Allah SWT membukakan pintu rezeki dari arah mana saja.

Hingga pada akhirnya, Mbah Tono menerangkan, suatu ketika dia membantu orang menjualkan tanah dan mendapatkan komisi Rp 7 juta. Bermodal uang tersebut ditambah uang tabungannya sendiri, Mbah Tono memberanikan diri mendaftar haji pada tahun 2011.

Usai mendaftar haji, rezeki Mbah Tono semakin lancar, ia sering mendapatkan bantuan dari warga, kemudian beternak kambing dan sapi untuk menambah pemasukannya.

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh berkah bagi Mbah Tono. Ia tergabung dalam Kloter 19 Embarkasi Surabaya dan terbang pada Kamis (16/5). Perasaan haru dan bahagia menyelimuti Mbah Tono saat dia bersiap memulai perjalanannya ke Baitullah.

Kisah Mbah Tono, adalah bukti nyata bahwa dengan tekad dan kerja keras, mimpi apapun dapat diraih. Semangatnya yang pantang menyerah dan keikhlasannya dalam mengumpulkan uang dari hasil memulung menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Melalui kisah inspiratifnya, dapat mengingatkan masyarakat bahwa ibadah haji tidak hanya bagi orang kaya, melainkan bagi mereka yang memiliki tekad dan keyakinan kuat. Allah SWT akan membuka jalan untuk memampukan menunaikan ibadah haji, tak terkecuali bagi Mbah Tono. jtm, kmf

Related posts

Pj Bupati Nurkholis Terima Awards Peduli Ketahanan Pangan 2024

Munculnya HGB Wilayah Laut Sidoarjo, DPRD Jatim Sebut Pelanggaran Serius Tata Ruang

redaksiWD

TP PKK Jatim dan TP PKK Kabupaten Probolinggo Lakukan Gerakan Gemar Minum Susu, Makan Telur dan Daging

Leave a Comment