Ada beberapa masalah kesehatan yang kerap muncul saat berpuasa Ramadan. Dengan mengenalinya, Anda bisa melakukan tindakan pencegahan yang tepat. Pemilihan makanan saat sahur dan berbuka, olahraga, serta istirahat tentu menjadi hal yang perlu diperhatikan. Apalagi di masa pandemi Covid-19, yang menuntut kita harus pandai-pandai menjaga daya tahan tubuh.
Menerapkan pola hidup sehat dan teratur selama berpuasa akan menjauhkan Anda dari berbagai macam penyakit yang mengintai. Dengan begitu ibadah puasa bisa berjalan lancar dan penuh berkah.
Masalah kesehatan yang kerap muncul selama puasa Ramadan di antaranya dehidrasi dan asam lambung naik:
Dehidrasi dan Sakit Kepala
Dehidrasi adalah masalah kesehatan yang sering dialami selama puasa Ramadan. Walaupun sebenarnya kurang tepat disebut sebagai penyakit, namun dehidrasi memang menjadi masalah kesehatan yang banyak dikeluhkan orang selama puasa.
Dehidrasi bisa terjadi karena kekurangan asupan cairan saat berpuasa. Aktivitas dan kegiatan yang padat akan menyebabkan tubuh lebih banyak kehilangan cairan pada bulan puasa ini. Dehidrasi nantinya dapat menyebabkan mulut kering, pusing, mual, serta kelelahan.
Untuk menyiasatinya, atur pola minum air pada malam harinya. Penuhilah asupan cairan selama bulan Ramadan pada waktu berbuka, malam hari, serta ketika sahur. Hindari makanan pedas dan asin juga dapat membuat tubuh tidak cepat diserang dehidrasi.
Sakit kepala memiliki penyebab yang berbeda-beda. Namun biasanya terjadi karena tubuh yang dehidrasi, pola istirahat yang kurang teratur, serta kelelahan di bulan Ramadan.
Penyebab sakit kepala lebih disebabkan oleh pola tidur atau waktu istirahat yang tidak teratur. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan tidur pada malam hari dan seimbangkan dengan konsumsi makanan yang bergizi supaya sakit kepala tidak datang menyerang dan menganggu aktivitas di saat berpuasa.
Asam Lambung Naik dan Mual
Naiknya asam lambung biasanya dipicu karena perut kosong dan menyebabkan asam lambung naik. Asam lambung akan bertambah parah bila Anda tidak menyempatkan waktu untuk makan sahur. Langsung tidur setelah makan sahur juga potensi menyebabkan gangguan pada asam lambung.
Hal ini biasanya bisa ditandai dengan perut terasa mulas dan mual. Untuk mengatasinya, jangan melewatkan makan sahur, hindari makanan yang pedas serta asam, baik saat sahur maupun saat berbuka puasa.
Asam lambung naik juga bisa disebabkan oleh makan terlalu banyak saat berbuka. Banyak orang jadi kalap saat berbuka, langsung habis-habisan makan karena seharian sudah menahan lapar. Cobalah untuk makan sedikit demi sedikit sehingga perut akan terasa nyaman.
Mual. Termasuk salah satu masalah kesehatan yang sering dialami selama puasa Ramadan. Lagi-lagi penyakit ini juga merupakan penyakit yang muncul bersamaan dengan penyakit lainnya seperti dehidrasi atau asam lambung naik.
Oleh karena itu, pada saat berbuka dianjurkan untuk minum air putih yang banyak untuk meredakan rasa mual tersebut. Selain itu, makanan-makanan yang mudah dicerna akan sangat baik agar pencernaan terasa lebih nyaman dan lancar.
Diare dan Radang Tenggorokan
Masalah kesehatan yang juga sering dialami selama puasa Ramadan adalah diare. Saat terpapar diaresaat kamu terkena diare, aktivitas kamu di siang hari saat berpuasa bisa terganggu. Diare biasanya disebabkan oleh pilihan makan yang salah saat berbuka maupun saat sahur.
Makan makanan pedas saat sahur atau berbuka puasa merupakan penyebab utama diare. Apalagi bila makanan itu dibeli di tempat yang kurang bersih. Yang juga penting diperhatikan, cuci tangan pakai sabun untuk menjaga kebersihan.
Radang tenggorokan dapat terjadi karena asupan cairan yang berkurang, sehingga tenggorokan akan cenderung menjadi lebih kering. Untuk mengatasi hal ini, minum air yang cukup saat berbuka dan hindari konsumsi makanan yang digoreng dan terlalu manis dalam jumlah banyak.sriĀ