wartadigital.id
Headline Manca

3 Negara Eropa Minta Iran dan Israel untuk Menahan Diri

Anadolu Agency
Iran unjuk kekuatan senjata militernya seiring ketegangan di kawasan Timur Tengah.

 

WASHINGTON (wartadigital.id) – Rusia, Jerman dan Inggris mendesak negara-negara di Timur Tengah untuk menahan diri. Sedangkan Israel mengatakan pihaknya bersiap untuk memenuhi semua kebutuhan keamanannya di kawasan yang gelisah atas ancaman Iran untuk menyerang Israel.

Maskapai penerbangan Jerman Lufthansa, satu dari hanya dua maskapai penerbangan Barat yang terbang ke Teheran, memperpanjang penangguhan penerbangannya ke ibukota Iran dan Rusia memperingatkan agar tidak melakukan perjalanan ke Timur Tengah.

Lufthansa telah mengumumkan mereka menangguhkan layanan ke dan dari Teheran “karena situasi saat ini di Timur Tengah.” Penerbangan mungkin dilanjutkan setelah 11 April 2024, menurut maskapai nasional Jerman dikutip, Sabtu (13/4/2024).

Rumor bahwa wilayah udara di Provinsi Khuzestan Iran, di perbatasan barat daya dengan Irak, telah ditutup tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Iran telah bersumpah membalas serangan udara tanggal 1 April terhadap kompleks kedutaan besarnya di Damaskus yang menewaskan seorang jenderal penting Iran dan enam perwira militer Iran lainnya, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah yang sudah tegang akibat perang Gaza.

Siap Serang Israel

Sebelumnya pembalasan Iran yang dijanjikan atas serangan Israel terhadap konsulat Teheran di Damaskus kemungkinan akan terjadi dalam 24-48 jam ke depan. Prediksi itu diungkap pejabat Amerika Serikat (AS) yang tidak disebutkan namanya kepada Bloomberg, Rabu (10/4/2024).

Dua jenderal Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) tewas dalam serangan udara Israel pada 1 April, yang untuk pertama kalinya menargetkan misi diplomatik yang dilindungi secara internasional.

Berbicara pada Rabu, ketika umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengatakan Israel “harus dan akan dihukum” atas perbuatannya. “Serangan rudal atau drone besar-besaran” kini sudah dekat, Bloomberg melaporkan mengutip “orang-orang yang akrab dengan” laporan intelijen Israel, AS, dan sekutunya.

Serangan tersebut kemungkinan besar akan dilakukan oleh Iran secara langsung, atau sekutunya seperti Hizbullah yang berbasis di Lebanon, menurut sumber yang tidak disebutkan namanya. “AS membantu Israel dalam perencanaan dan berbagi penilaian intelijen,” ungkap sumber tersebut.

Rezim kolonial Israel dilaporkan menunggu serangan Iran sebelum melancarkan serangan darat terhadap kota Rafah di Gaza.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz mengatakan pada Rabu bahwa Zionis akan merespons dengan cara yang sama jika serangan terhadap Israel datang dari wilayah Iran.

Beberapa media melaporkan pada Selasa bahwa Israel telah bersiap menargetkan fasilitas nuklir Iran. AS secara terbuka berjanji mendukung Israel dalam menghadapi serangan Iran, termasuk membantu menembak jatuh rudal yang masuk.

Washington dilaporkan juga melontarkan gagasan mengambil bagian dalam serangan balasan Israel. “Kami tidak menutup kemungkinan melancarkan serangan balasan bersama dengan Israel jika diserang oleh Iran atau agen-agennya,” papar seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya kepada Al Jazeera Arab.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah membatalkan semua cuti dan mulai memalsukan sinyal GPS, sebagai persiapan menghadapi kemungkinan pembalasan Iran. Rumor akan terjadinya serangan Iran juga menaikkan harga minyak di pasar berjangka, dengan minyak mentah Brent diperdagangkan di atas 90 dolar AS per barel. sin, ins

Related posts

Pejuang Palestina Balas Serangan Israel di Tel Aviv

redaksiWD

Moncer, Pasutri Kompak Raih Gelar Doktor Bersama di ITS

redaksiWD

Kemnaker Tetapkan Kenaikan Upah Minimum 2023 Tidak Boleh Lebih dari 10%

redaksiWD