wartadigital.id
Headline Sidoarjo

Pemkab Sidoarjo Matangkan Mega Proyek Flyover Aloha dan Gedangan Senilai Rp 918 Miliar

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali (Gus Muhdlor) mematangkan rencana pembangunan Flyover Aloha dan Gedangan Kecamatan Gedangan di Pendopo Delta Wibawa, Rabu (1/9/2021) sore.

 

SIDOARJO (wartadigital.id) – Pemkab Sidoarjo mulai mematangkan rencana pembangunan Flyover Aloha dan perempatan Gedangan Kecamatan Gedangan Sidoarjo, Rabu (1/9/2021) sore. Rencananya, kedua flyover (jalan atau jembatan layang) itu dibangun menggunakan anggaran dengan nilai total Rp 918 miliar.

Dalam rapat koordinasi di Pendopo Delta Wibawa itu terungkap pembangunan Flyover Gedangan dianggarkan dana Rp 480 miliar. Sedangkan Flyover Aloha dianggarkan senilai Rp 438 miliar.

Dalam rakor itu, selain Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkungan Pemkab Sidoarjo, rakor juga dihadiri perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali.

“Mega proyek Flyover di Sidoarjo ini masuk dalam Perpres No 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi. Untuk Flyover Gedangan dianggarkan Rp 480 miliar. Sedangkan untuk Flyover Aloha senilai Rp 438 miliar. Anggaran dua megaproyek ini berasal Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN),” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Mega proyek Flyover Aloha dari Kementerian PUPR Hendra Widatra, Rabu (1/9/2021) sore.

Hendra menjelaskan tahun ini perencanaan desain segera dituntaskan. Sedangkan teknisnya masih dalam pendalaman engineering analisis. Selain itu, juga masih menyelesaikan pembahasan dengan para pakar desain yang paling cocok.

“Kami akan berusaha membuat desain yang optimal dan bisa memfasilitasi dari seluruh arah. Prosesnya memang step by step. Tapi, umumnya kalau desain selesai, maka pembebasan lahan butuh setahunan. Baru kemudian pengerjaan fisik sesuai tahapannya,” imbuhnya.

Dalam pembebasan lahan, kata Hendra masih membutuhkan koordinasi dengan berbagai pihak lainnya dan Pemkab Sidoarjo.

Sementara itu Bupati Sidoarjo Ahmad Mudhlor Ali (Gus Muhdlor) menjelaskan Pemkab Sidoarjo bakal mendukung percepatan pembangunan kedua flyover itu. Hanya saja, pihaknya meminta data dan kebutuhan lahannya.

“Berikan kami petanya. Mana yang harus diminta tanahnya sekaligus ukurannya agar kami bisa menyiapkan kebutuhan lahannya,” jelasnya.

Sementara Kabid Keterpaduan Infrastruktur Jalan BBPJN Jatim- Bali Oktaviano Dewo menilai pembangunan Flyover Gedangan salah satu solusi dari permasalahan lalu lintas di Sidoarjo. Baginya pembangunan flyover ini, menjadi salah satu sistem yang terintegrasi dengan Aloha dan Frontage Road Waru-Buduran sepanjang 9,2 kilometer.

“Kami sudah menuntaskan desain pada 2018 untuk flyover Gedangan. Tetapi saat ini pembebasan lahan belum dilaksanakan. Sepanjang 1,2 kilometer dari timur ke barat dari perempatan Gedangan. Lahan yang harus diperlukan seluas 1,4 hektare,” paparnya.

Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBM dan SDA) Pemkab Sidoarjo Sigit Setyawan menegaskan paket pembangunan flyover Aloha Gedangan dan Frontage Road (FR) saling terkait. Menurutnya, dua pekerjaan yang didesain kementerian dan BBPJN itu menunggu progres FR. Karena itu, saat ini pihaknya mengerjakan FR sepanjang 1,6 kilometer itu.

“Harapan kami, mudah-mudahan pembebasan lahan yang belum selesai, bisa dituntaskan. Minimal untuk nilai harga lahan dituntaskan tahun ini. Pembayaran bisa sebagian dilaksanakan pada 2021 dan dilanjutkan pada 2022 mendatang,” pungkas Sigit, yang juga menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Pemkab Sidoarjo ini. hdi

Related posts

Dispendik Surabaya Serahkan Mekanisme Penilaian Ujian Kelulusan Siswa kepada Sekolah

redaksiWD

Sekdaprov Jatim  Dorong Digitalisasi Pengarsipan

redaksiWD

Rapat Paripurna DPRD Sampang Bahas LKPJ Bupati Tahun Anggaran 2020

redaksiWD