wartadigital.id
Headline Mataraman

BSI RO 8 Surabaya Kunjungi Sentra Budidaya Cacing, Vanili dan Vermikompos di Wonosalam

Regional Chief Executive Officer (RCEO) BSI Regional 8 Surabaya Firman Jatnika saat menghadiri acara Silaturahmi Keluarga Besar Yayasan Sabiilus Salam dengan BSI Surabaya Raya di Wonosalam, Sabtu (20/4/2024).

 

JOMBANG (wartadigital.id) – Jajaran PT Bank Syariah Indonesia Tbk ( BSI) RO 8 Surabaya berkunjung ke  sentra budidaya cacing, tanaman vanili dan pembuatan vermikompos yang dikembangkan Koperasi Syariah Sabiilus Salam Sejahtera di Dusun Tukum, Desa/Kecamatan Wonosalam Jombang, Sabtu (20/4/2024).

Kunjungan  dilakukan untuk melakukan penjajakan kerjasama, apalagi BSI gencar  mengembangkan desa-desa binaan melalui program Desa BSI (Bangun Sejahtera Indonesia). Program itu, terbukti dapat meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

“Program yang dipaparkan Koperasi Syariah Sabiilus Salam ini menarik. Kami siap bekerjasama, semoga tahun ini bisa direalisasikan,” kata  Regional Chief Executive Officer (RCEO) BSI Regional  8 Surabaya Firman Jatnika saat menghadiri acara Silaturahmi Keluarga Besar Yayasan Sabiilus Salam dengan BSI Surabaya Raya di Wonosalam, Sabtu (20/4/2024).

RCEO BSI Regional 8 Surabaya Firman Jatnika (kanan) meninjau budidaya tanaman vanili.

Sebelumnya rombongan BSI menyempatkan tour untuk melihat dari dekat lokasi budidaya cacing, tanaman vanili hingga pembuatan vermikompos. Sejumlah pengurus Yayasan Sabiilus Salam ikut mendampingi.  Ikut mendampingi Firman Jatnika di antaranya  Deputy ISE Regional Office Surabaya Emir Syafial dan Area Manager Surabaya Raya Yurri Leonardi.

Firman menegaskan BSI serius untuk membangun desa – desa di wilayah Indonesia yang memiliki potensi sumber daya ekonomi sehingga nantinya mampu menjadi desa yang berkembang, baik dari sisi ekonomi, sosial dan spiritual.

Sebelum berkunjung ke Dusun Tukum, Desa/Kecamatan Wonosalam, lanjut Firman, BSI meresmikan program Desa BSI Klaster Peternakan Domba dan Kambing di Desa Banyulegi, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto. Program besutan BSI Maslahat bersama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) ini, merupakan salah satu program pengembangan ekonomi masyarakat (mustahik) melalui pendayagunaan Dana Zakat Korporat BSI.

Kunjungan ke budidaya cacing.

Dalam kesempatan itu, Ketua Pembina Yayasan Sabiilus Salam HR Moh Faried SH menjelaskan Koperasi Syariah Sabiilus Salam Sejahtera merintis  upaya-upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan dan memakmurkan masyarakat muslim.

Sejumlah program pemberdayaan masyarakat yang dirintis itu di antaranya budidaya cacing, tanaman vanili dan pengembangan pupuk vermikompos. Ketiga program unggulan ini dikembangkan di  Wonosalam  karena memiliki kekayaan komoditas perkebunan, pertanian, peternakan yang akan mendukung program budidaya. Selain itu, lokasi budidaya menggunakan sebagian lahan miliknya sehingga operasional bisa ditekan.

“Hal yang mendasari pendirian koperasi ini adalah keinginan  agar keberadaan Masjid Sabiilus Salam  tak sekadar menjadi tempat beribadah,  tetapi juga bisa memiliki fungsi lainnya seperti aktivitas sosial. Kami tidak ingin bergantung dari sumbangan jemaah, tetapi juga ingin mandiri dengan program yang kami rintis dan memberikan kontribusi untuk memakmurkan masjid dan masyarakat sekitar. Semoga kami bisa bekerjasama dengan BSI,” kata mantan Bupati Lamongan dua periode ini, 1989 – 1994 dan 1994 – 2000.

Rombongan foto bersama di sentra budidaya cacing, tanaman vanili dan pembuatan vermikompos di Dusun Tukum, Desa/Kecamatan Wonosalam Jombang.

Dalam paparannya, Anggota Tim Pembina Yayasan Sabiilus Salam, H Moh Husin menjelaskan Koperasi Syariah Sabiilus Salam Sejahtera tertarik untuk membudidayakan cacing tanah karena potensi pasarnya tinggi, pasokan pakan didapat dari lingkungan setempat, metode pengembangbiakannya relatif sederhana sehingga modal yang dibutuhkan tidak besar. “Cacing kaya manfaat. Tak hanya untuk pakan ternak, cacing bisa untuk obat sejumlah penyakit hingga kosmetik,” katanya.

Sedangkan kotoran cacingnya, juga bisa diolah untuk pupuk organik (vermikompos). Vermikompos merupakan pupuk organik yang ramah lingkungan dan memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan kompos lain yang kita kenal selama ini. Vermikompos menjadi angin segar di tengah  penggunaan pupuk kimia dalam bidang pertanian mulai memunculkan dampak negatif pada tanah dan lingkungan sekitar. “Presiden juga telah meminta Mentan untuk memacu produktivitas produsen pupuk organik khususnya pelaku UMKM. Semua produsen pupuk organik yang ada di masyarakat dalam bentuk UMKM harus dihidupkan kembali. Ini peluang bagi kita,” katanya.

Camat Wonosalam Haris Aminuddin menyambut baik rintisan budidaya yang dilakukan Koperasi Syariah Sabiilus Salam Sejahtera.  Menurutnya Wonosalam yang terdiri 9 desa dan dihuni 53 ribu penduduk ini kaya potensi berbasis perkebunan, peternakan, tinggal menyatukan berbagai potensi ini. Jika potensi ini disatukan, dia yakin akan memberikan manfaat luar biasa bagi masyarakat sekitar. “Potensi ada, yang melaksanakan ada, selanjutnya pendanaan gimana. Biasanya kendala terbesar di anggaran. Jika ada pihak-pihak yang bersedia memfasilitasi tentu menjadi sinergi yang sangat bagus. Akan muncul pemberdayaan masyarakat yang  mampu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar, ekonomi daerah dan mengurangi kemiskinan. Ini yang kami harapkan,” katanya.

Dalam silaturahim itu, ikut hadir perwakilan GPEI  (Gabungan Pengusaha Ekspor-Impor) Surabaya Isdarmawan Asrikin, perwakilan RAJ Malang hingga Brenjonk. nti

 

 

Related posts

Eri Cahyadi Terpilih sebagai Ketua IKA ITS Jatim 2023-2027

redaksiWD

Jelang Pemilu 2024, Kemenkumham Siap Perkuat Pengamanan lapas

redaksiWD

Musisi dan Pelatih Vokal Sebut Ada Pesan Terselubung Putri Ariani dengan Bawakan Lagu U2 di AGT

redaksiWD