wartadigital.id
Headline Nasional

Jadikan Istana Tempat Kumpul Ketum Parpol, Pengamat Sebut Ada Kepanikan untuk Terus Berkuasa

Lima ketum parpol saat di Istana Merdeka Jakarta

 

JAKARTA (wartadigital.id) –  Menjadikan Istana Merdeka sebagai tempat membahas politik praktis, merupakan hal yang tidak sepatutnya dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebagai kepala negara, Jokowi harusnya berlaku netral dalam politik bukan menjadi pengatur peta politik partai.

Pengamat politik Hendri Satrio berpendapat, saat ini pemerintah tengah fokus pada perpanjangan kekuasaan dengan mengumpulkan partai koalisi di Istana Negara, daripada fokus dengan pekerjaan rumah untuk membangun bangsa.

“Jadi menurut saya, yang pertama, pemerintah itu sudah bias. Saat ini mereka lebih fokus untuk memperpanjang kekuasaan, dibandingkan fokus untuk menyelesaikan janji-janji politik menjelang akhir masa jabatan,” tegas Hendri Satrio, Jumat (5/5/2023).

Yang kedua, kata pria yang akrab disapa Hensat ini, pemerintah dalam hal ini Jokowi tengah mengenyampingkan pergantian kekuasaan dengan membentuk koalisi partai politik agar kepentingannya berlanjut.

“Ada kepanikan yang terlihat sekali dari penguasa untuk terus berkuasa, dan mengesampingkan kemungkinan adanya pergantian kekuasaan,” ucapnya.

Dia menambahkan, pergantian kekuasaan itu nampak secara bersama-sama diusahakan untuk tidak terjadinya pergantian rezim. Adapun jika kekuasaan berganti, yang akan memegang kekuasaan itu diharapkan dari kelompok pemerintah saat ini. rmo

Related posts

Waspada, Informasi Lowongan Kerja Satpol PP Surabaya Hoaks

redaksiWD

Pasca Relokasi Warga, Kolong Jembatan Kampung 1.001 Malam Ditutup Permanen

redaksiWD

Lonjakan Kasus Covid-19, Pemkot Surabaya Tambah 2 Gedung Isolasi di Asrama Haji

redaksiWD